JAMBI EKSPRES:
Nasib mantan striker yang pernah diajak bergabung Persijam, Saman berakhir tragis. Bujangan yang masih duduk di Kelas X SMAN 6 Muaro Jambi, Minggu (25/10) malam ditemukan tak bernyawa. Korban bunuh diri dengan sarung yang diikatkan ke jendela rumahnya.
Kapolsek Maro Sebo, AKP Mawardi saat dikonfirmasi Senin (25/10) membenarkan korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan kain sarung. Benar memang ditemukan satu korban gantung diri,” ungkapnya.
Saman bin Ishak (17) melakukan aksi nekatnya di kamarnya sendiri dengan menggunakan sehelai kain sarung. Kain sarung tersebut diikatkan pada tiang jendela dan lehernya, lalu korban nekat melompat keluar jendela.
Saman merupakan seorang siswa kelas X 3 SMAN 6 Muaro Jambi. Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun pihak Polsek Maro Sebo, korban sebelumnya dimarahi oleh ibunya. Sang ibu memarahi dirinya karena diketahui pulang ke rumah setelah hari sudah mendekati waktu Isya. Usai memarahi anaknya, sang ibu juga sempat memukul Saman dengan sapu. Saat itulah, Saman langsung masuk ke dalam kamar. Ibunya langsung mengambil air wudhu untuk Shalat Isya.
Saat mengambil wudhu sang ibu sempat mendengar suara jendela dibuka dan suara berisik di kamar putranya. Akan tetapi dirinya menduga itu karena Saman kesal setelah dimarahi, ia pun tidak menghiraukannya. Mendengar suara yang sama, Ishak, ayah Saman lantas langsung masuk ke dalam kamar itu. Di dalam kamar tidak ditemukanSaman, yang terlihat hanya kain sarung terikat dan jendela kamar sudah terbuka.
Ishak pung langsung berusaha menyelamatkan Saman. Setelah diturunkan, Saman pun dilarikan ke puskesmas yang berada di simpang Desa Jambi Kecil. Namun sayang nyawa korban tak bisa diselamatkan lagi.
Pelatih Persijam, Udin mengakui kalau M Saman korban bunuh diri warga Desa Jambi Tulo, Kabupaten Muaro Jambi adalah pemain Persijam usia 15 tahun yang pernah digemblengnya. Setahu Udin, pemain yang kerapkali dipasang di posisi gelandang kiri tersebut tidak banyak ulah, dan sangat pendiam.
"Saya pun tadi pagi dikabari tetangganya bahwa, M Saman meninggal karena gantung diri di rumahnya. Dan saya tidak habis pikir, anak sependiam dia, taat menjalankan shalat lima waktu kok bisa mengakhiri hidupnya gantung diri," ujar Udin yang dihubungi Tribun, Senin tengah malam.
Menurut Udin, M Saman adalah anak asuhnya sejak almarhum duduk di bangku SMP. "Dia itu cukup disiplin. Kemampuannya dalam bermain bola cukup lumayanlah, dan pernah beberapa kali memperkuat Persijam. Atas nama teman-teman Persijam, di kesempatan ini saya menyampaikan belasungkawa," tutur Udin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar