JAMBI EKSPRES:
FIFA Tolak Pencalonan Nurdin
Rabu, 02 Maret 2011 | 16:22 WIB
Sekjen PSSI Nugraha Besoes, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, dan Anggota Komite Eksekutif PSSI, Togar Manahan Nero (kiri ke kanan), memberikan keterangan pada wartawan terkait penundaan Kongres PSSI, di Kantor Badan Liga Indonesia, Kuningan, Jakarta, Senin (28/2/2011). Kongres yang sedianya digelar pada 26 Maret terpaksa ditunda karena tidak adanya calon ketua umum setelah Komite Banding menggugurkan semua calon.
JAKARTA
Selain menginstruksikan digelarnya Kongres Pemilihan atau Kongres Luar Biasa PSSI, badan sepak bola dunia atau FIFA meminta agar Nurdin Halid tak lagi maju dalam pencalonannya sebagai ketua umum PSSI periode 2011-2015.
Hal itu terungkap dalam surat balasan FIFA atas surat yang dilayangkan PSSI pada Senin (28/2/2011) lalu. Dalam suratnya, FIFA menyatakan agar Nurdin tak lagi menjadi calon ketua umum periode berikutnya.
"Ada dua poin penting dalam surat yang diberikan FIFA. Yang pertama adalah keputusan mereka untuk tidak memberikan sanksi pada persepakbolaan Indonesia," tegas Komisaris Utama Persebaya 1927, Saleh Mukadar, sebagaimana dikutip Dunia Soccer.
"Yang kedua, tidak menyetujui Nurdin Halid sebagai calon ketua umum PSSI periode mendatang," tambah mantan Sekretaris Komite Penyelamatan Persepakbolaan Nasional (KPPN) itu.
Menurut Saleh, surat tersebut sudah dicek terlebih dulu dan dinyatakan resmi. "Surat tersebut langsung dikirim dari Swiss (markas FIFA, red). Sebelumnya, Nurdin hanya memaparkan poin pertama saja. Dia tidak membeberkan poin kedua yang tertulis dalam surat yang dikirim FIFA," papar Saleh.
Surat yang disampaikan PSSI kepada FIFA pada 28 Februari lalu berisi dua putusan PSSI, yakni penundaan pelaksanaan kongres PSSI yang rencananya digelar pada 26 Maret 2011 dan permintaan agar FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.
PSSI
Indonesia Lolos Sanksi FIFA
Rabu, 02 Maret 2011 | 11:14 WIB
Puluhan suporter sepakbola yang tergabung dalam Aliansi Suporter Indonesia dan Save Our Soccer, berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (20/2/2011). Aksi ini merupakan bentuk protes atas lolosnya kembalinya Nurdin Halid sebagai kandidat Ketua Umum PSSI bersama dengan Nirwan Bakrie. Nurdin dan Nirwan berhasil lolos verifikasi dan menyingkirkan George Toisutta dan Arifin Panigoro yang juga sempat menjadi kandidat.
Indonesia berhasil lolos dari sanksi FIFA. Otoritas sepak bola dunia itu mengabulkan permintaan PSSI untuk tidak langsung menjatuhkan sanksi melalui Sidang Komite Asosiasi yang berlangsung Selasa (1/3/2011) sore di Zurich, Swiss.
FIFA juga meminta PSSI agar menggelar Kongres Pemilihan atau Kongres Luar Biasa selambat-lambatnya 18 pekan ke depan. Dengan demikian, PSSI diperkirakan sudah harus melaksanakan kongres untuk pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan sembilan anggota Excecutive Committee (Exco) kepengurusan 2011-2015 pada akhir Juli 2011.
Sebelumnya, ada kekhawatiran PSSI bakal dijatuhi sanksi menyusul adanya intervensi dari pemerintah baru-baru ini. Namun, ternyata FIFA tak jadi melakukan hal tersebut.
”Dalam pertemuan saya dengan Sekjen FIFA Jerome Valcke Senin sore lalu, masalah sanksi itu memang tidak disebut-sebut olehnya. Hal itu sekaligus membuktikan bahwa FIFA masih memberikan dukungannya kepada kita sehingga masalah sanksi untuk kita tidak dibahas pada sidang Komite Asosiasi tersebut,” ujar Suryadharma ”Dali” Tahir, Deputi Sekjen Bidang Luar Negeri PSSI, Rabu (2/3) pagi, seperti dilansir situs resmi PSSI.
Besoes: Keputusan FIFA Belum Final
Rabu, 02 Maret 2011 | 16:15 WIB
Sekjen PSSI, Nugraha Besoes
JAKARTA
Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes membantah berita yang menyatakan kalau Indonesia telah lolos dari sanksi FIFA. Menurutnya, posisi PSSI saat ini masih menunggu keputusan formal dari FIFA.
Sebelumnya, Direktur Hubungan Luar Negeri PSSI Dali Tahir menyatakan dalam situs resmi PSSI kalau Indonesia telah lolos dari sanksi FIFA. Akan tetapi, hal ini langsung dibantah Besoes.
"Kita masih menunggu keputusan resmi dari FIFA," tegas Besoes, Rabu (2/3/2011) siang, seperti dilansir dari situs resmi PSSI.
Ia melanjutkan, FIFA pekan ini memang tengah melakukan Rapat Komite Eksekutif (Exco) pada 2 dan 3 Maret ini di Zurich, Swiss. Namun, menurutnya, keputusan dalam rapat itu belum tentu sama dengan keputusan rapat Komite Asosiasi yang berlangsung pada Selasa (1/3/11) lalu.
"Bisa saja rekomendasi atau hasil dari sidang-sidang komite tetap itu dibawa lebih dulu ke Rapat Exco untuk kemudian diputuskan. Jadi, apa pun hasil Rapat Exco itu masih kita tunggu," sambung pria yang kerap disapa Kang Nug tersebut.
Mengenai kapan kongres PSSI yang sempat tertunda, Besoes mengatakan, "Sebuah kongres biasanya dilaksanakan maksimal enam bulan setelah adanya permintaan dari asosiasi masing-masing, atau bahkan bisa dua bulan," tuntasnya.
Utut: Mudah-mudahan Nurdin Legowo Tak Maju Lagi
Selasa, 01 Maret 2011 | 21:19 WIB
Anggota Komisi X DPR, Utut Adianto, mengaku berharap Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dapat legowo dan tak lagi maju dalam bursa Ketum periode 2011-2015. Menurut Utut, langkah ini harus dilakukan Nurdin guna meredam situasi masyarakat yang semakin bergejolak.
Seperti diberitakan sebelumnya, gelombang protes unjuk rasa meminta Nurdin turun dari jabatannya berembus begitu kencang dalam sepekan terakhir. Di kota-kota besar massa menuntut adanya revolusi di PSSI, di mana Nurdin harus angkat kaki dari organisasi tersebut.
"Kalau di sisi masyarakatkan sesungguhnya keinginan Pak Nurdin tidak jadi ketua lagi. Itu keinginan publik, saya rasa semua orang membacanya ke situ," kata Utut seusasi rapat dengar pendapat dengan PSSI, Selasa (1/2/2011).
"Yang kita himbau dari pak Nurdin ini situasinya sudah seperti ini. kita mengharapkan dia ini legowo dan syukur-syukur malah menjadi Ketua AFF," lanjut politisi PDI Perjuangan tersebut.
Rapat antara komisi X DPR dan PSSI sendiri berlangsung selama 8 jam. Seusai rapat, Nurdin yang dikawal ketat para penjaganya menolak melakukan wawancara dengan wartawan.
Nurdin Ingin Cerahkan Bangsa Indonesia
Selasa, 01 Maret 2011 | 21:14 WIB
Ketua PSSI Nurdin Halid memaparkan pandangannya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR-RI, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/3/2011). PSSI dipanggil Komisi X berkaitan dengan kemelut pencalonan ketua PSSI periode 2011-2015.
Ketua Umum PSSI Nurdin Halid ingin memberi pencerahan bagi bangsa Indonesia. Itulah alasan mengapa Nurdin memilih bertahan dalam pencalonan dirinya sebagai ketua umum PSSI periode 2011-2015.
"Saya bertahan karena harga diri, harkat, dan martabat. Saya ingin memberi pencerahan bagi bangsa," kata Nurdin, menjawab pertanyaan anggota dewan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi X DPR RI dengan PSSI di Jakarta, Selasa (1/3/2011).
Ia mempertanyakan, demokrasi akan dibawa ke mana bila diambil alih orang yang punya kekayaan. "Karena itu, saya mempertahankan. Saya tidak mau dicemooh dan 1-2 tahun lagi digulingkan. Saya akan ikuti sesuai mekanisme," ucapnya.
"Kenapa ada orang yang meneriakkan Nurdin turun, padahal saya tidak pernah naik. Ini adalah roh PSSI. Demokrasi tanpa kekerasan. Saya tak mau jadi orang mati," tutur Nurdin di hadapan jajaran anggota Komisi X DPR RI.
DPR Minta Nurdin Tak Maju Lagi
Selasa, 01 Maret 2011 | 16:06 WIB
Ketua PSSI Nurdin Halid memaparkan pandangannya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR-RI, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/3/2011). PSSI dipanggil Komisi X berkaitan dengan kemelut pencalonan ketua PSSI periode 2011-2015.
Sejumlah anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat meminta agar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid tidak maju lagi dalam pencalonan ketua umum PSSI periode 2011-2015.
Dalam rapat dengar pendapat dengan PSSI di Gedung DPR, Selasa (1/3/2011), para anggota DPR menilai kepemimpinan Nurdin Halid dalam delapan tahun terakhir tidak menghasilkan prestasi yang membanggakan. DPR juga menyoroti aksi demonstrasi yang menentang kekuasaan Nurdin seperti banyak terjadi akhir-akhir ini.
"Saya minta Pak Nurdin tidak lagi mencalonkan diri sebagai ketua. Menurut saya, itu akan lebih terhormat daripada maju, tetapi tak dikehendaki rakyat," kata Didi Wahidi, anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Didi menilai Nurdin berusaha menutup semua pintu bagi orang-orang di luar lingkup PSSI yang ingin maju dalam bursa pemilihan ketua umum pada kongres empat tahunan PSSI akhir bulan ini.
Permintaan agar Nurdin tak lagi maju sebagai calon ketua umum PSSI juga diutarakan oleh anggota Fraksi Partai Demokrat, Angelina Sondakh. Angie, demikian ia dipanggil, merasa kasihan dengan anak-anak Nurdin di rumah yang selalu melihat bapaknya dihujat oleh para pengunjuk rasa.
"Saya sebetulnya tak ingin Pak Nurdin dilecehkan orang lain, diinjak-injak fotonya, dibakar, dihina. Jadi, kami minta Pak Nurdin untuk tidak lagi mencalonkan diri sebagai ketua umum," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar