


Sekretaris Konferensi Waligereja Indonesia Romo Benny Susetyo mengkritik manajemen Istana Negara yang dinilai tak profesional. Hal itu disampaikan menyusul surat undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dikirim sampai tiga kali.
"Ada tiga undangan, atas nama pribadi, atas nama lembaga, terus pribadi," ungkap Romo Benny di Maarif Institute, Senin (17/1/2011).
Awalnya, kata Romo Benny, undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dialamatkan kepada perseorangan, yakni Ketua KWI. Lalu ternyata surat undangan dikirim lagi atas nama lembaga.
Tak cukup sampai di situ, pihak manajemen Istana mengirim surat undangan untuk yang ketiga kalinya atas nama pribadi lagi, yakni Ketua dan Sekretaris KWI.
"Ini yang saya kira ada mismanajemen dari Istana. Kok dari Istana ada tiga undangan," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar