Mayangsari Minder kepada Titi DJ
Jumat, 21 Januari 2011 | 21:24 WIB
Mayang Sari tampak hadir dalam konser Titi DJ bertajuk Swara Sang Dewi di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jumat (21/1/2011). Mayangsari bersama suami tercinta yang menonton dengan tiket platinum class terlihat begitu menikmati pertunjukan Konser Swara Sang Dewi yang digelar vokalis pop Titi DJ.
"Saya manjain mata. Salut, biasanya kan saya lihat konser orang luar negeri. Kalau di sini stage, decoration selama show-nya Titi itu detail banget diperhatiin semuanya, juara, bagus banget," puji Mayang seusai menyaksikan Konser Swara Sang Dewi di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (21/1/2011) malam ini.
Dengan kepuasan yang didapatnya, Mayang tak menampik jika dirinya merindukan dunia bernyanyi. "Kangen lah, buktinya saya nonton. Saya juga masih tunjukkan ketertarikan saya sama musik. Ya caranya dengan seperti ini, saya nonton konser teman itu. Sama saja ngobatin rasa kangen, ya ini obatnya," kata Mayang.
Lantas adakah keinginan istri Bambang Trihatmodjo itu untuk kembali ke atas pentas? "Enggak, lihat Titi DJ saja saya sudah minder. Titi saja deh," tuntas Mayang dengan tawa.Konser Swara Sang Dewi Titi DJ Takut Ulangi Kesalahan Uthe Jumat, 21 Januari 2011 | 20:49 WIB
KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI
Titi DJ menggelar konser bertajuk "Swara Sang Dewi" di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jumat (21/1/2011). Konser yang diiringi Magenta Orchestra ini mengambil tema tentang lingkungan hidup dan akan berlangsung hingga 23 Januari 2011.
Vokalis pop Titi DJ patut disebut sebagai diva Indonesia nomor wahid di Indonesia. Melalui Konser Swara Sang Dewi, pemilik nama lengkap Titi Dwijayanti itu berhasil memukau sekitar 300 penonton di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (21/1/2011) malam ini.
Dalam konser yang digelar selama empat hari mulai dari 20-23 Januari 2011 itu, Titi yang mengusung konsep go green membuka pertunjukan hari kedua Konser Swara Sang Dewi tepat pukul 15.00 WIB. Titi, yang membagi konser tunggalnya dengan empat segmen—tanah, udara, api, dan bumi, mengawali pertunjukan dengan bercerita tentang kepunahan flora dan fauna akibat kerusakan alam.
Tuntas bercerita, dengan iringan musik dari grup Magenta Orchestra yang dipimpin oleh komposer Andi Riyanto, personel DI3VA itu mulai menggulirkan lagu-lagunya, seperti "Tak Ada Cinta yang Lain" dan "Selamat Datang Cinta", sebuah lagu yang dinyanyikan khusus untuk mengenang musisi mendiang Elfa Seciora.
Sesuai tema konsernya, Titi sesekali berpesan kepada penontonnya untuk mulai mencintai alam. "Konser ini adalah konser untuk suara hati saya, mari kita lebih peduli lagi kepada bumi ini. Let's go green," seru Titi.
"Kalau saya sih pengin meninggalkan bumi yang hijau, apalagi anak-anak saya enam, setengah lusin," lanjutnya.
"Kembali ke go green sebaiknya kita mulai reduce, reuse, dan recycle. Ngomong-ngomong daur ulang, lagu juga bisa didaur ulang. Berikut lagu dari Diana Nasution, 'Jangan Biarkan'," kata Titi mengenalkan lagu terbarunya, sebelum "Ekspresi" dan "Bintang-Bintang" disuguhkan dengan tata panggung yang diramaikan dengan unsur udara hasil kreasi penata artistik Oleg Sanchabakhtiar.
Masih bermain di unsur udara, berikutnya Titi berkolaborasi dengan vokalis jebolan Indonesian Idol, Mike Mohede, untuk menyanyikan "Di Malam yang Dingin" (album: Titi to Diana), yang kemudian disambung dengan berduet bersama grup vokal Dara Jana dan rapper J Flow untuk menyanyikan lagu "Dasar Lelaki" yang kali ini memasukkan musik etnik dan goyang jaipongan.
Seusai lagu-lagu tersebut, Titi berupaya mengenali para undangan yang duduk di bangku bertiket Gold Class. "Ada yang saya kenal di sini? Aaah... Mayang Sari. Sama siapa ya di sampingnya? Saya takut salah ah," celoteh Titi yang tak mau membuat kesalahan seperti vokalis Ruth Sahanaya atau Uthe, yang dalam konsernya di Jakarta Convention Center pada akhir 2010 lalu menyebut nama Bambang Trihatmodjo dengan panggilan nama Tommy Soeharto.
Selanjutnya, Titi memberi kesempatan kepada grup vokal Magenta Singers untuk menyanyikan lagu "Kuingin", sebelum Titi kembali ke atas panggung bersama suaminya, gitaris grup rock /rif, Ovi, menyanyikan lagu "Tak Ada Ujungnya" di segmen unsur api.
Berikutnya, vokalis Cindy Bernadette yang jadi bintangnya. "Nah, sebuah lagu yang sangat istimewa buat saya, judulnya 'Sang Dewi'. Bukan saya yang menyanyikan, tapi penyanyi lain. Saya ingin dia merasakan bagaimana menjadi sang dewi, ini dia Cindy Bernadette," seru Titi.
Sebelum Cindy muncul, lebih dulu Andy Rianto unjuk kebolehan dengan memainkan piano klasiknya. Seusai permainan piano solo tersebut, musik pun ditambahkan unsur gamelan.
Bernyanyi layaknya serang sinden, Cindy muncul dengan gaun merah. Sontak saja bulu kuduk merinding menyimak vokal Cindy yang tak biasa itu.
Tak hanya Cindy yang digandeng Titi selama Konser Swara Sang Dewi, vokalis muda Sherina Munaf ikut memberikan warna lain dalam konser tersebut saat menyanyikan lagu "Mata yang Paling Indah" dan "Cinta Pertama dan Terakhirku".
Selain itu, Titi secara berurut menyuguhkan lagu-lagu andalannya, seperti "Ruang dan Waktu", "Separuh Hidupku di Unsur Air", yang kemudian dipungkaskan dengan lagu "Bahasa Kalbu", "A Lotta Love", dan "Salahkah di Unsur Bumi".
Konser Swara Sang Dewi Titi DJ Takut Ulangi Kesalahan Uthe Jumat, 21 Januari 2011 | 20:49 WIB
Titi DJ menggelar konser bertajuk "Swara Sang Dewi" di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jumat (21/1/2011). Konser yang diiringi Magenta Orchestra ini mengambil tema tentang lingkungan hidup dan akan berlangsung hingga 23 Januari 2011.
Vokalis pop Titi DJ patut disebut sebagai diva Indonesia nomor wahid di Indonesia. Melalui Konser Swara Sang Dewi, pemilik nama lengkap Titi Dwijayanti itu berhasil memukau sekitar 300 penonton di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (21/1/2011) malam ini.
Dalam konser yang digelar selama empat hari mulai dari 20-23 Januari 2011 itu, Titi yang mengusung konsep go green membuka pertunjukan hari kedua Konser Swara Sang Dewi tepat pukul 15.00 WIB. Titi, yang membagi konser tunggalnya dengan empat segmen—tanah, udara, api, dan bumi, mengawali pertunjukan dengan bercerita tentang kepunahan flora dan fauna akibat kerusakan alam.
Tuntas bercerita, dengan iringan musik dari grup Magenta Orchestra yang dipimpin oleh komposer Andi Riyanto, personel DI3VA itu mulai menggulirkan lagu-lagunya, seperti "Tak Ada Cinta yang Lain" dan "Selamat Datang Cinta", sebuah lagu yang dinyanyikan khusus untuk mengenang musisi mendiang Elfa Seciora.
Sesuai tema konsernya, Titi sesekali berpesan kepada penontonnya untuk mulai mencintai alam. "Konser ini adalah konser untuk suara hati saya, mari kita lebih peduli lagi kepada bumi ini. Let's go green," seru Titi.
"Kalau saya sih pengin meninggalkan bumi yang hijau, apalagi anak-anak saya enam, setengah lusin," lanjutnya.
"Kembali ke go green sebaiknya kita mulai reduce, reuse, dan recycle. Ngomong-ngomong daur ulang, lagu juga bisa didaur ulang. Berikut lagu dari Diana Nasution, 'Jangan Biarkan'," kata Titi mengenalkan lagu terbarunya, sebelum "Ekspresi" dan "Bintang-Bintang" disuguhkan dengan tata panggung yang diramaikan dengan unsur udara hasil kreasi penata artistik Oleg Sanchabakhtiar.
Masih bermain di unsur udara, berikutnya Titi berkolaborasi dengan vokalis jebolan Indonesian Idol, Mike Mohede, untuk menyanyikan "Di Malam yang Dingin" (album: Titi to Diana), yang kemudian disambung dengan berduet bersama grup vokal Dara Jana dan rapper J Flow untuk menyanyikan lagu "Dasar Lelaki" yang kali ini memasukkan musik etnik dan goyang jaipongan.
Seusai lagu-lagu tersebut, Titi berupaya mengenali para undangan yang duduk di bangku bertiket Gold Class. "Ada yang saya kenal di sini? Aaah... Mayang Sari. Sama siapa ya di sampingnya? Saya takut salah ah," celoteh Titi yang tak mau membuat kesalahan seperti vokalis Ruth Sahanaya atau Uthe, yang dalam konsernya di Jakarta Convention Center pada akhir 2010 lalu menyebut nama Bambang Trihatmodjo dengan panggilan nama Tommy Soeharto.
Selanjutnya, Titi memberi kesempatan kepada grup vokal Magenta Singers untuk menyanyikan lagu "Kuingin", sebelum Titi kembali ke atas panggung bersama suaminya, gitaris grup rock /rif, Ovi, menyanyikan lagu "Tak Ada Ujungnya" di segmen unsur api.
Berikutnya, vokalis Cindy Bernadette yang jadi bintangnya. "Nah, sebuah lagu yang sangat istimewa buat saya, judulnya 'Sang Dewi'. Bukan saya yang menyanyikan, tapi penyanyi lain. Saya ingin dia merasakan bagaimana menjadi sang dewi, ini dia Cindy Bernadette," seru Titi.
Sebelum Cindy muncul, lebih dulu Andy Rianto unjuk kebolehan dengan memainkan piano klasiknya. Seusai permainan piano solo tersebut, musik pun ditambahkan unsur gamelan.
Bernyanyi layaknya serang sinden, Cindy muncul dengan gaun merah. Sontak saja bulu kuduk merinding menyimak vokal Cindy yang tak biasa itu.
Tak hanya Cindy yang digandeng Titi selama Konser Swara Sang Dewi, vokalis muda Sherina Munaf ikut memberikan warna lain dalam konser tersebut saat menyanyikan lagu "Mata yang Paling Indah" dan "Cinta Pertama dan Terakhirku".
Selain itu, Titi secara berurut menyuguhkan lagu-lagu andalannya, seperti "Ruang dan Waktu", "Separuh Hidupku di Unsur Air", yang kemudian dipungkaskan dengan lagu "Bahasa Kalbu", "A Lotta Love", dan "Salahkah di Unsur Bumi".
Dewi Gita Kaget Diminta Bawakan Lagu "Sang Dewi" Selasa, 11 Januari 2011 | 09:26 WIB
Dewi Gita (40) kaget saat diajak Titi DJ menyanyi di konser Titi yang bertajuk ”Swara Sang Dewi” pada 20-23 Januari di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Dia makin kaget karena didaulat Titi menyanyikan lagu yang berjudul ”Sang Dewi”.
”Soalnya lagu ’Sang Dewi’ itu ikon. Titi DJ banget. Orang sudah sangat kenal dengan ’Sang Dewi’,” tutur Dewi. Dia dijadwalkan tampil menyanyi di konser Titi pada tanggal 22 Januari.
Agar lagu ikon itu menjadi berbeda dari aslinya, Dewi akan menyanyikannya dalam nada diatonik dan pentatonik. ”Latihan intensifnya sudah sejak bulan lalu. Aku berusaha untuk menghayati dan tidak mendengar lagu yang dibawakan Titi. Mudah-mudahan bisa ilangin gaya Titi-nya,” kata pemilik lagu ”Penari” ini. Dewi optimistis karena Titi selalu membangkitkan semangatnya.
Bagi Dewi, diajak tampil di konser Titi adalah sebuah kebanggaan dan kehormatan. Titi, kata Dewi, adalah penyanyi yang sangat diidolakannya sejak dia belum menjadi penyanyi. ”Titi adalah inspirasi saya di dunia pop. Dia adalah hero bagi saya,” kata Dewi.
Tahun ini, istri penyanyi Armand Maulana ini berencana membuat proyek idealis. Dia berencana mengangkat musik keroncong dengan memberi sentuhan modern. ”Biar generasi sekarang lebih tahu,” kata pelantun lagu ”Apa Jadinya” ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar