JAMBI EKSPRES:
Huang Yuanfan, seorang pria lanjut usia dari Ziyuan, China Selatan, menjadi perbincangan di dunia kesehatan. Kakek 84 tahun ini memiliki sebuah tanduk aneh berukuran tiga inci atau tujuh sentimeter.
Yuanfan bercerita, tanduk di kepalanya mulai tumbuh sejak dua tahun lalu. Sejak itu tanduknya terus tumbuh. "Saya mencoba memotongnya tetapi terus tumbuh. Saya tak dapat mengubahnya, makin besar," ujarnya seperti dimuat laman metro.co.uk.
Namun, tanduknya tak bisa tumbuh lebih tujuh sentimeter. "Dokter tak mengetahui apa yang terjadi pada saya. Saya menyembunyikan tanduk dengan mengenakan topi tetapi khawatir akan mencuat bila bertambah panjang," kata Yuanfan.
Maret lalu, seorang nenek di negara itu juga mengalami hal serupa. Zhang Ruifang, nenek 101 tahun, pertama kali menyadari ada tanduk sepanjang enam sentimeter di sisi kiri dahinya pada 2009. Ia pun merasa dahi sebelah kanannya juga mulai tumbuh tanduk.
Wanita asal Linlou, China bagian timur, itu menolak memotong tanduknya. "Awalnya, saya tidak dapat tidur. Tetapi sekarang saya merasa biasa saja. Banyak orang yang datang membawa hadiah dan makanan hanya untuk memotret tanduk saya."
Putra bungsu Zhang Guozheng, 60, mengatakan, dia dan lima saudaranya frustasi membujuk sang ibu bersedia menghilangkan tanduk di kepalanya. "Kami hanya berusaha agar tidak terlambat hingga tanduknya melekat selamanya di sana. Mungkin sudah menjadi takdirnya," ujarnya.
Diperkirakan, tanduk yang tumbuh di kedua kepala lansia asal China itu berasal dari keratin, substansi yang sama seperti kuku. Meskipun kulit tanduk hanya beberapa milimeter, pada beberapa orang pertumbuhan ini bisa mencapai beberapa sentimeter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar