Laman

Kamis, 21 Oktober 2010

PU JAMBI UANG 2 MILIAR ITU TIDAK ADA ARTI NYA



JAMBI EKSPRES:
Pembangunan Jalan Lingkar Selatan (Palmerah Ring Road) sampai sekarang belum menemukan titik terang. Belum ada jawaban pasti kapan pengerjaan jalan nasional sepanjang lebih kurang 22 kilometer tersebut akan dilaksanakan. Bank Dunia (world bank) yang selama ini memberi harapan untuk mengucurkan dana, masih gantung.

Di lain pihak kondisi jalan yang menjadi poros utama bagi angkutan memiliki beban berat, semakin parah. Perbaikan dengan cara tambal sulam, dan sapu lubang menggunakan pasir, tanah dan batu (sirtu) belum mampu mengatasi kerusakan jalan. Karena begitu turun hujan deras, maka jalan yang ditambal kembali berlubang dan bonyok.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Jambi, Ir Achmad Djunaidi, kepada Tribun, Selasa (19/10) belum bisa berbicara banyak menyangkut jalan lingkar. Karena segala sesuatunya masih menggantungkan harapan dari bantuan bank dunia, yang hingga kini belum ada kabar signifikan. Meskipun, Kadis PU sudah menghadap Dirjen Bina Marga Kementerian PU, Rabu lalu, lagi-lagi belum ada kepastian kapan jalan lingkar selatan memulai pekerjaan.

"Memang benar Rabu dan Kamis lalu saya menghadap Pak Dirjen Bina Marga di Jakarta, namun belum dapat dipastikan kapan dana dari bank dunia akan turun. Pak Dirjen bilang semuanya tergantung world bank, yah kita tunggulah, berita selanjutnya," katanya.

Menurut dia, untuk memperbaiki jalan yang rusak, dalam kondisi darurat sudah disediakan dana tanggap darurat dari APBN sebesar Rp 2 miliar. Dana sebanyak itu, kata Djunaidi untuk mengatasi kerusakan di beberapa tempat yang dianggap mengganggu atau menghambat kelancaran kendaraan untuk lewat.

"Dalam waktu dekat akan kita lelang menentukan siapa yang akan mengerjakan perbaikan jalan dengan sistem sapu lubang, dan tambal sulam. Selama ini perbaikan itu disamping dilaksanakan Dinas PU (menyiapkan alat-alat berat) juga dari pengusaha batubara, dan kesadaran masyarakat lainnya," ungkapnya.
Kabid Bina Marga Dinas PU Provinsi Jambi Ir Asmarjani,MM mengatakan, dana Rp 2 miliar yang mau dikucurkan dari APBN 2010 tersebut hanya cukup untuk memperbaiki titik-titik tertentu saja yang dianggap rawan bagi kendaraan melintasi di poros jalan lingkar selatan.

"Dana Rp 2 miliar itu sifatnya penanganan darurat saja, dengan jenis pekerjaan fungsional. Artinya kita prioritaskan beberapa titik yang dianggap mendesak untuk ditanggulangi," ujarnya kepada Tribun, Selasa kemarin via telepon.

Mantan Kepala Balai Alat dan Perbekalan (Alkal) Dinas PU ini menambahkan, bahwa jika memperbaiki secara menyeluruh dengan nilai Rp 2 miliar tersebut sama sekali tak cukup. Untuk itulah diprioritaskan pada titik yang memang mendesak diperbaiki.

Untuk tahun 2011 nanti, jelasnya, pihaknya tetap akan mengajukan anggaran untuk perbaikan jalan lingkar selatan melalui APBN Murni. "Sambil menanti dana LOAN dari IBRD (International Bank for Reconstruction and Development) tersebut kita tetap anggarkan pada tahun 2011. Apabila bantuan bank dunia tadi cair, maka dana yang kita anggarkan melalui APBN bisa dialihkan untuk keperluan lain," Asmarjani menambahkan.

Keterangan yang dihimpun Tribun, panitia tender Bidang Bina Marga Dinas PU Provinsi Jambi sudah mengirimkan tiga nama perusahaan peserta tender ke Dirjen Bina Marga Kementerian PU masing-masing PT Bumi Rejo, PT Adhi Karya, dan Nindya Karya. Dari ketiga perusahaan yang memiliki pengalaman di bidang konstruksi tersebut muncul nama PT Bumi Rejo dengan penawaran paling rendah Rp 87 miliar, dan saat ini menanti persetujuan NOL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar