Gempa berkekuatan 7,2 sekala Richter yang mengguncang Sumatera Barat, Senin (25/10) malam ternyata memorak-porandakan Kepulauan Mentawai. Gempa itu disusul tsunami setinggi enam meter dan menewaskan ratusan warga.
Hingga malam tadi, sedikitnya 112 orang ditemukan tewas, dan 502 lainnya hilang dan lebih dari 600 warga mengungsi. Mereka yang hilang diprediksi menjadi korban gempa dan tsunami. Upaya pengiriman bantuan ke lokasi bencana masih terkendala cuaca buruk di perairan laut Mentawai, namun telah berangkat satu kapal membawa bantuan dan relawan serta tim medis.
Kepala Badan Panggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Harmensyah mengatakan, kerusakan akibat gempa dan tsunami, berdasarkan data sementara sudah sebanyak 100 unit rumah warga rusak berat dan rusak sedang.
Pencarian terhadap korban yang hilang terus dilakukan tim gabungan di titik yang diduga terkena dampak bencana tsunami, dan BPBD Sumbar sudah mengirimkan logistik dan tim SAR dan PMI ke Mentawai.
Harmesyah mengatakan, pengiriman tim dan logistik dihadapkan dengan cuaca buruk sehingga cukup berhati-hati untuk melakukan pelayaran. "Kita berharap tim dan logistik yang sudah dikirimkan Selasa sore sekitar pukul 17.00 WIB bisa sampai ke Mentawai pada Rabu pagi," katanya.
Sebenarnya, Komandan Korem 032/Wirabraja, Kol Inf Mulyono bersama Bupati Kepulauan Mentawai, Edison Saleleubaja ingin datang langsung ke kepualauan itu. Namun setelah berada di tengah laut menuju lokasi bencana gempa dan tsunami di Pagai Selatan, terpaksa balik, akibat ombak empat hingga lima meter di perairan pantai barat Sumbar menyerang.
"Danrem dan Bupati Mentawai hendak menuju Pagai Selatan dari Pantai Padang, menggunakan speed boat setelah di tengah laut terpaksa balik karena ombak besar," kata Kapenrem Sumbar, Mayor Inf. Delfi Delijun, di Padang.
Danrem bersama bupati berangkat Selasa jam 09.00 WIB, guna melakukan pendataan dampak gempa berkekuatan 7,2 SR dan tsunami terjadi Senin malam lalu, melanda sejumlah permukiman pendudukan di kawasan pantai Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
"Ini kunjungan tim pertama seharusnya ke lokasi bencana alam itu," katanya dan menambahkan, hingga kini kondisi ombak masih tinggi.
Guna mencapai lokasi bencana melanda sejumlah permukiman di kawasan pantai Pagai Selatan berhadapan dengan Samudera Hindia itu, butuh waktu berlayar selama 16 jam.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno memimpin rapat koordinasi bersama DPRD, TNI, Kepolisian dan unsur Muspida membahas penanganan korban gempa dan tsunami, malam tadi.
Rapat membahas kesiapan tim penanggulangan bencana dan persiapan logistik untuk menangani korban gempa dan tsunami di daerah bencana.
Sebelumnya Gubernur mengatakan akan secepatnya mengirim tim dan bantuan sesuai kebutuhan warga setempat, serta melakukan upaya tanggap darurat. Dan dijadwalkan Wakil Presiden Boediono juga akan meninjau langsung lokasi gempa dan tsunami di Pagai Selatan, Mentawai pada Rabu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar