"Saya sudah tiga tahun di Malaysia tidak pernah pulang ke Kerinci. Baru tahun ini saya berkesempatan pulang untuk merayakan lebaran bersama keluarga," ujar Erik, warga Semurup, saat dikonfirmasi Tribun, Sabtu (28/8).
Menurutnya, meskipun sejak dua tahun lalu ia merayakan lebaran di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan serba berkecukupan, namun ia merasa lebaran di kampung halaman bersama keluarga di Kerinci jauh lebih asyik.
"Meskipun punya uang saat di Malaysia, namun keinginan hati tetap saja mau berlebaran di Kerinci. Saya bersyukur kali ini niat hati tersebut bisa terkabul," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Budi, TKI asal Siulak. Menurutnya, meskipun hanya diberi masa cuti kerja selama 20 hari, namun baginya waktu tersebut sudah cukup baginya untuk melepas rindu bersama keluarga di Kerinci.
"Lebaran ketiga saya harus sudah kembali lagi ke Malaysia, karena masa cuti saya akan segera habis. Namun bisa berkumpul bersama keluarga selama 20 hari itu sudah cukup. Mudah-mudahan saja lebaran tahun depan saya bisa pulang lagi," katanya.
Pulangnya para TKI ke kampung halaman mereka, membuat suasana di Kabupaten Kerinci lebih hidup. Diperkirakan tahun ini sekitar empat ribu TKI kembali ke Kerinci. Suasana di pasar-pasar juga kelihatan lebih ramai, karena gaya hidup TKI yang menghambur-hamburkan uang selama berada di Kerinci.
Selain itu, rumah-rumah mewah yang sebelumnya tidak berpenghuni, karena ditinggal pergi pemiliknya ke Malaysia juga kembali dibersihkan. Lebaran di kampung halaman juga sudah menjadi tradisi bagi warga Kerinci.
Jalur pulangnya TKI asal Kerinci dari Malaysia, melalui rute padang. Baik dengan menggunakan jalur udara ataupun jalur darat.
Jika menggunakan jalur udara, TKI berangkat dari Bandara Kuala Lumpur, dan mendarat di bandara Minangkabau, Padang, yang hanya memakan waktu 45 menit. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil ke Kerinci yang memakan waktu enam jam.
Namun jika lewar jalur darat, biasanya TKI berangkat dari Malaysia menuju Batam atau Dumai, dengan menumpangi kapal laut, yang memakan waktu dua hingga tiga jam. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan mobil dari Dumai ke Kerinci, yang memakan waktu satu hari satu malam."Rata-rata TKI asal Kerinci tidak ada yang lewat jambi. Selain sudah menjadi kebiasaan, lewat Jambi memakan waktu yang lebih lama, karena dari Jambi harus ke Batam dulu, baru terbang ke Kuala Lumpur," ungkap Budi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar