Laman

Kamis, 16 September 2010

Suara Masyarakat Sungai Penuh Terpecah

Pemilihan Wali Kota Sungai Penuh yang akan dilaksanakan 11 Desember 2010 mendatang, diprediksi dua putaran. Karena basis massa para kandidat saat ini sudah terpecah.

Pengamat Politik Kota Sungai Penuh, Syalfianto.SI.P yang diminta tanggapannya mengatakan pilwako akan berlangsung seru, bahkan ia meramalkan bisa dua putaran.

Kalau kita lihat peta politik yang ada saat ini, saya perkirakan Pilwako akan berlangsung dua putaran. Para calon bakal sulit meraih suara di atas 30 persen, apalagi basis suara kandidat saat ini merata, dan terbagi-bagi,” ujar alumni Fisipol Universitas Andalas ini kepada Tribun, Rabu (15/9).

Hal senada dikatakan oleh tokoh pemuda Kota Sungai Penuh, Sabri. Ia berkeyakinan perhelatan Pilwako berlangsung dua putaran. Menurut dia dari kandidat yang dipastikan akan maju, tidak ada calon yang benar-benar meraih simpati masyarakat, sehingga diperkirakan perolehan suara akan merata.

Tidak ada calon yang benar-benar menonjol, mereka sama-sama mengandalkan basis massa masing-masing, yang merupakan wilayah asal mereka, sementara tidak ada calon yang bisa menggaet suara dari luar basis mereka,” katanya.

Jika melihat kondisi yang demikian, nampaknya klaim basis suara dari sejumlah kandidat Walikota Sungai Penuh seperti Zulhelmi di Pondok Tinggi dan Kumun Debai, Ahmadi Zubir di Pesisir Bukit dan AJB di Tanah Kampung bakal terpecah. Mengingat munculnya bakal calon lain di daerah basisnya tersebut ikut maju di Pilwako Sungai Penuh.

Kandidat Walikota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir dan Mushar misalnya, yang diusung partai non parlemen mengklaim basis massanya di Pesisir Bukit bakal terusik, hal tersebut karena munculnya nama Zamsami yang berasal dari Pesisir Bukit yang akan ikut meramaikan pilwako 11 Desember nanti.

Zamsami yang juga mantan Kakan Satpol PP Kerinci saat ini diisukan akan berpasangan dengan mantan Sekda Kerinci Zubir Muktar dari Tanah Kampung. Sementara bakal calon independent Zulhelmi yang mengklaim basis suara di Pondok Tinggi dan Kumun Debai, walaupun pasangan tersebut didukung kalangan adat. Tapi, munculnya nama Amrisal sebagai gandengan Hasvia juga akan mempengaruhi basis tersebut.

Dari Kecamatan Tanah Kampung yang selama ini diklaim AJB sebagai basis utamanya juga bakal terpecah. Karena disini ada nama Zubir Muktar yang disebut-sebut salah satu kandidat kuat walikota.

Di Pondok Tinggi misalnya walapun Zulhelmi maju menjadi orang nomor satu dan didukung adat sedangkan Amrisal maju sebagai orang nomor dua, dengan majunya Amrisal otomatis kantong suara Zulhelmi bakal berkurang. Mengingat Amrisal juga mempunyai basis suara dan mempunyai tim yang solid.

Begitu juga basis Zulhelmi di Kumun Debai, munculnya nama Yos Adrino tentunya tidak bisa dipandang enteng dan bisa mengurangi perolehan suaranya karena keluarga besar istri Yos Adrino berada di Kumun.

Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Pesisir Bukit, dengan munculnya nama Zamzami tentunya berpengaruh besar bagi kantong suara Ahmadi Zubir, karena Zamsami tokoh masyarakat yang terpandang dan tentunya memiliki pendukung fanatik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar