Jambi: Wacana tes keperawanan calon siswi baru mulai tingkat SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi bergulir. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Provinsi Jambi, Henry Mashur, menilai wacana tersebut bukan solusi yang tepat dan tidak dapat diterapkan.
"Penerapan tes keperawanan bagi siswi dalam penerimaan siswa baru (PSB) bukan solusi tepat. Yang paling penting ialah menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini kepada generasi muda, program tersebut yang perlu diperkuat oleh pemerintah saat ini," kata Henry.
Pernyataan tersebut disampaikan Henry menanggapi wacana yang di usulkan DPRD Provinsi Jambi, Bambang Bayu Suseno, terkait dengan peningkatan mutu pendidikan di Jambi, Ahad (26/9).
Menurut Henry, menanamkan nilai-nilai keagamaan merupakan solusi yang tepat untuk menyelamatkan pelajar dari pergaulan bebas dan perbuatan mesum, bukan tes keperawanan bagi calon siswi, cara itu bukan solusi.
"Mendapatkan pendidikan yang baik merupakan hak bagi setiap pelajar di Jambi, tanpa terkecuali," lanjutnya.
Namun, menurut Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Aswan Jahari, rekrutmen lewat tes keperawan bagi siswi PSB, baru sebatas wacana. Ia belum akan menyetujui keinginan Bambang untuk memasukan klausul itu dalam rancangan peraturan daerah (raperda) terkait peningkatan mutu pendidikan di Jambi. "Itu kan baru wacana, belum mengarah ke Raperda," ujar politisi Partai Demokrat itu.
Seperti diketahui, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jambi melempar wacana agar dalam penerimaan siswa baru mulai dari tingkat SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, dilakukan tes perawanan bagi siswa perempuan. Tes tersebut dilakukan dengan tujuan menangkal banyaknya hubungan seks bebas di kalangan pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar