Laman

Selasa, 29 Juni 2010

Obat Kanker Payudara dengan Herbal Sarang Semut

Obat Kanker Payudara dengan Herbal Sarang Semut PDF Cetak E-mail
Sekilas Kanker Payudara

Kanker payudara (karsinoma payudara) adalah tumor ganas yang tumbuh di jaringan payudara. Jenis kanker ini sering terjadi pada wanita dan tidak menutup kemungkinan jika terjadi pada kaum pria, hanya kasusnya sangat jarang. Frekuensi kasus penyakit ini relatif tinggi di negara maju dan merupakan yang terbanyak diderita dari jenis kanker lainnya.

Sedangkan di indonesia, menempati peringkat kedua setelah kanker serviks. Bagian payudara yang sering diserang adalah payudara bagian kiri atas (dekat lengan).
Gejala Kanker Payudara

Ada beberapa gejala kanker payudara yang dapat dilihat. Berikut adalah gejala-gejala yang dimaksud:

1. Adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba
2. Perubahan bentuk dan ukuran payudara
3. Adanya luka di sekitar puting susu dan sekitarnya yang sukar sembuh
4. Adanya cairan (darah atau nanah-berwarna kuning sampai kehijauan) yang keluar dari puting susu.
5. Perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik ke dalam (retraksi)
6. Adanya kerutan-kerutan (seperti jeruk purut) pada kulit payudara
7. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.

Deteksi Dini Kanker Payudara
Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhan jika masih pada stadium awal. Untuk mendeteksi secara dini, dapat dilakukan pemeriksaan sendiri pada payudara setiap 5-7 hari setelah masa menstruasi, dengan mammografi (pemeriksaan dengan sinar X), atau dengan biopsi (mengangkat sedikit jaringan kelenjar susu untuk diagnosis).
Faktor Resiko terserang Kanker Payudara
Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti tetapi ada beberapa faktor resiko yang memungkinkan seorang wanita terserang penyakit ini, yakni sebagai berikut:

1. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara
2. Wanita yang belum pernah hamil dan melahirkan
3. Kehamilan pertama terjadi setelah berumur 30 tahun
4. Mendapat menstruasi pertama pada usia di bawah 12 tahun dan menopause setelah usia 55 tahun
5. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen
6. Obesitas pasca menopause dan Pemakaian alkohol.
7. Bahan kimia - Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
8. Penggunaan DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.

Pencegahan Kanker Payudara

Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan. Tetapi, beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup, secara umum bisa mengurangi angka terjadinya kanker. Saat ini, faktor yang terbukti memegang peranan penting dalam proses terjadinya tumor adalah hormon estrogen.

Estrogen merupakan hormon kelamin sekunder yang berfungsi untuk membentuk dan mematangkan organ kelamin wanita, termasuk payudara, selama pubertas. Estrogen memicu pertumbuhan dan pematangan sel di organ kelamin wanita yang disebut sel duct.

Sel duct ini kemudian akan membelah secara normal. Saat-saat pematangan sel duct ini merupakan saat yang paling rentan bagi sel tersebut terkena mutasi. Jika ada satu sel yang mengalami mutasi akibat faktor keturunan, radiasi, radikal bebas, dll, maka sel tersebut dapat membelah secara berlebihan yang seterusnya akan berkembang menjadi kanker.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa estrogen merupakan salah satu faktor yang bertanggung jawab terhadap resiko terjadinya kanker payudara. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar dapat terhindar dari kanker payudara:

1. Lakukan deteksi dini (pemeriksaan sendiri) setiap bulan setelah masa haid dan pemeriksaan klinis (mammografi dan biopsi)
2. Hindari mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi
3. Penggunaan obat atau alat kontrasepsi yang mengandung hormon harus atas petunjuk dokter
4. Menyusui bayi selama mungkin (sampai sekitar 2 tahun)
5. Banyak mengonsumsi buah dan sayur serta kedelai termasuk produk olahannya

Obat Kanker Payudara

Pengobatan kanker payudara dapat dilakukan secara medis atau secara alami. Pengobatan medis terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon. Terapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel-sel kanker pada daerah yang terkena.

Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembangbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh. Tetapi hal tersebut dapat menimbulkan banyak efek samping negatif pada tubuh. Misalnya, kemoterapi menimbulkan efek samping berupa rentan terhadap serangan infeksi, mudah lelah, mual, rambut rontok, masalah perdarahan seperti mimisan, dan banyak efek samping lainnya.

Pada terapi hormon terdapat beberapa golongan obat yang digunakan sebagai obat kanker antara lain adalah golongan antiestrogen yang salah satu obatnya adalah Tamoksifen. Efek samping yang ditimbulkan antara lain rasa panas dan kemerahan pada wajah, gangguan saluran pencernaan, leukopenia & trombositopenia ringan, perdarahan vagina, gatal-gatal pada vulva/pukas (alat kelamin luar perempuan), dan ruam kulit.

Karena itu, anda juga dapat mempertimbangkan pengobatan kanker payudara secara alami. Salah satu obat kanker alami yang dapat anda yakini khasiatnya adalah Sarang Semut (Myrmecodia pendas) yang berasal dari belantara hutan Papua. Kemampuan Sarang Semut secara empiris sebagai obat kanker payudara tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi (menghambat proses perbanyakan sel abnormal pada kanker), penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.

Selain itu, Sarang Semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E yang berefek antioksidan efektif. Menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, Guru Besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol dari Sarang Semut cukup tinggi. Tokoferol berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker, zat ini menangkal serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif,. Senyawa kaya vitamin E itu juga berfaedah sebagai antipenuaan. "Bila kita mengkonsumsi banyak lemak dan radikal bebas, tokoferol akan mengatasinya", ujar dokter ahli nutrisi, Ahmad Sulaeman PhD.

Kabar baik tentang keampuhan Sarang Semut dalam membantu mengobati Kanker rupanya tidak hanya datang dari tempat asalnya, Papua, tapi juga dari seluruh Indonesia, dan telah banyak dipublikasikan di berbagai media cetak dan elektronik. Berikut adalah kesaksian salah seorang ibu, Meyti Ngantun yang telah merasakan khasiat Sarang Semut sebagai obat kanker payudara.

Saya memeriksakan diri ke dokter internis dan divonis mengidap kanker payudara. Oleh karena berkembang dengan cepat maka dokter mengajurkan supaya segera diangkat melalui operasi. Menurut dokter, itu satu-satunya jalan untuk mengatasinya.

Suatu ketika suami saya mendapat informasi tentang Sarang Semut. Ia meminta kepada saya untuk mencoba Sarang Semut dari Wamena. Katanya herbal tersebut sangat ampuh mengobati berbagai penyakit, termasuk untuk pengobatan kanker dan tumor. Saya pun mulai mencoba meminumnya. Karena saya bertekad ingin sembuh maka saya rajin mengonsumsinya setiap sehari.

Tiga hari kemudian saya mulai merasa tidak begitu sakit lagi dan saya bertekad terus mengonsumsinya. Seminggu kemudian rasa sakit sudah sangat berkurang dan benjolannya sudah agak lembek. Pada minggu ketiga di suatu pagi saya kaget dengan adanya cairan berwarna kekuning-kuningan keluar di atas puting saya dan cairan tersebut secara terus-menerus keluar dalam beberapa hari. Saya masih terus mengonsumsi Sarang Semut agar bisa sembuh benar dan temyata luka lubang yang mengeluarkan cairan tersebut tertutup sendiri dan lukanya sembuh.

Saya sangat lega dan bahagia karena saya sudah merasa sembuh berkat Sarang Semut. Kesembuhan ini terasa hingga kini. Sudah beberapa tahun ini tidak ada masalah lagi hingga saya melahirkan anak kami yang kedua. Bahkan, produksi ASI saya lancar-lancar saja dan normal sebagaimana biasa.

Karena setiap hari semakin banyak saja hasil positif yang dilaporkan oleh pengguna Sarang Semut dalam mengobati berbagai penyakit seperti kanker, tumor, TBC dan sebagainya, maka secara empiris Sarang Semut telah terbukti sebagai tanaman obat berkhasiat dan dapat digunakan sebagai obat kanker payudara. Para pengguna sarang semut melaporkan bahwa mereka sudah bisa merasakan hasilnya setelah 1-2 bulan penggunaan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar