Laman

Selasa, 29 Juni 2010

CARA MENGATASI OBESITAS-KAITAN OBESITAS DENGAN KANKER

CARA MENGATASI OBESITAS-KAITAN OBESITAS DENGAN KANKER
oleh: indra24
Pengarang : Dr.Hamra

* Summary rating: 2 stars (60 Tinjauan)
* Kunjungan : 10432
* kata:900
*

More About : obesitas
Masyarakat pada umumnya mungkin bertanya, apa hubungan kegemukan dengan kanker? Bukankah penderita kanker itu cenderung kurus? Pada tahun 2001, para ahli menyimpulkan bahwa kanker kolon, payudara (paska menopause), endometrium, ginjal, dan esofagus, berhubungan dengan obesitas. Obesitas dan aktivitas fisik yang rendah menyebabkan kurang lebih 25 sampai 30% kanker utama seperti kanker kolon, payudara (paska menopause), endometrium, ginjal dan kanker esofagus.
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada pasien di atas 16 tahun dan non-smokers, dengan jelas memperlihatkan bahwa baik pria dan wanita yang lebih obes pada awal penelitian (dengan pemeriksaan- IMT), memiliki risiko lebih tinggi menderita kanker. Dalam penelitian ini, peningkatan risiko kanker seperti kanker ginjal dan uterus pada wanita dan kanker hati pada pria sangatlah mengejutkan. Hasil dari sebuah penelitian lain menyatakan bahwa obesitas adalah penyebab ke-2 kanker setelah merokok di Amerika Serikat.
Di dunia, angka kejadian obesitas makin meningkat dan merokok berkurang , sehingga diperkirakan bahwa obesitas 1 dekade berikutnya akan menjadi faktor risiko pertama terjadinya kanker di Amerika Serikat. Hasil dari penelitian ini dipresentasikan oleh the American Institute for Cancer Research and the World Cancer Research Fund International, dengan tema: Food, Nutrition, Physical Activity, and the Prevention of Cancer: A Global Perspective. Kini diperkirakan 2/3 dari penduduk di Amerika kelebihan berat badan.
Di seluruh dunia, angka kejadian kanker meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan penduduk. Walaupun telah diketahui bahwa obesitas meningkatkan angka kejadian kanker, namun risiko secara kuantistas dan kanker mana yang risikonya meningkat masih perlu evaluasi lebih lanjut. The American Institute for Cancer Research dan the World Cancer Research Fund International telah mengumpulkan anggotanya untuk mengevaluasi risiko kanker. Data yang dibahas adalah data dari 7000 penelitian yang telah dipublikasikan.
Hasil dari review yang dilakukan:
• Obesitas bermakna meningkatkan risiko dari 6 janis kanker: kanker kolon, ginjal, pankreas, eosofagus, serta kanker endometrium dan payudara pada wanita pasca menopause.
• Peningkatan berat badan beberapa pon atau gemuk berlebih akan meningkatkan risiko kanker.
• Peningkatan konsumsi daging merah meningkatkan risiko kanker sebesar 15%.
• Peningkatan konsumsi daging olahan meningkatkan risiko kanker kolorektal. Berhubungan dengan hasil ini, para peneliti membuat rekomendasi untuk pencegahan kanker (berhubungan dengan berat badan):
• Usahakan berada dalam kisaran berat badan yang normal, (selangsing mungkin).
• Konsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan (buah, sayur, beras, dan kacang polong).
• Hindari konsumsi daging merah 18 ons per minggu.
• Hindari sebisa mungkin konsumsi daging olahan.
• Usahakan aktifitas fisik sebanyak mungkin.
• Tetap memenuhi kebutuhan gizi, melalui makanan.
• Konsumsi makanan tanpa-kalori, seperti minuman manis harus dibatasi
• Pembatasan konsumsi alkohol
• Pasien yang telah berhasil sembuh dari kanker harus mengikuti rekomendasi ini. Ditambahkan bahwa obesitas meningkatkan risiko pembentukan batu empedu, dan adanya batu empedu ini meningkatkan risiko kanker kandung empedu, yang diperkirakan terjadi dari supersaturasi kolesterol. Kegemukan mempengaruhi kadar hormon yang bersirkulasi seperti insulin, insulin-like growth factors dan estrogen, yang akan memunculkan keadaan yang memacu karsinogenesis dan mengurangi apoptosis. Hal ini merangsang respon inflamasi tubuh yang akan mengarah pada mulainya dan progresifitas beberapa kanker.
Beberapa penelitian lain memperlihatkan peningkatan kejadian limfoma non-Hodgkin, leukimia dan mieloma multipel pada pasien obes. Bahkan pada beberapa laporan, hubungan obesitas dengan kanker-kanker ini dinyatakan bermakan secara statistik. Diperkirakan hal ini terjadi karena obesitas menyebabkan inflamasi patologik dan perubahan respon imun, yang mana kedua faktor ini akan mempengaruhi fungsi limfoid dan fungsi sel hemapoetik.
Para ahli mengatakan bahwa dokter perlu langsung mengatasi kelebihan berat badan yang ditemukan pada pasiennya, bahkan apabila baru terlihat sedikit peningkatan berat badan. Dengan pasien obes dan kelebihan berat badan, dokter perlu membicarakan diet, aktivitas fisik dan olah raga. Setiap orang uang obes dan kelebihan berat badan dianjurkan untuk berdiskusi dengan dokter berhubungan dengan berat badannya dan rencana aktifitas fisik yang akan dilakukan untuk mengurangi risiko kanker.
Kesimpulan:
• Pada masa yang akan datang, obesitas kemungkinan akan menjadi penyebab utama terjadinya kanker.
• Obesitas, kurangnya aktivitas dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker.
• Dokter perlu melakukan tindakan preventif, dalam hal ini mengatasi kelebihan berat badan pada pasien yang obes dan overweight dan berdiskusi dengan pasien mengenai diet dan aktifitas fisik yang perlu dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya kanker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar