Rusia ternyata masih memiliki keinginan kuat untuk mengetahui informasi-informasi penting Amerika Serikat. Ini dibuktikan dengan adanya mata-mata mereka di negara Paman Sam tersebut. Satu di antaranya adalah wanita cantik bernama Anna Chapman. Seperti apa kecantikannya? Silakan simak pada foto-foto di bawah ini.
Tertangkap sebagai mata-mata di Amerika Serikat (AS) ternyata mengubah hidup dan jalan karier Anna Chapman. Si cantik berambut merah ini tertangkap sebagai agen mata-mata Rusia dan dideportasi Juli lalu bersama 10 mata-mata lainnya.
Perempuan berusia 28 tahun menjadi sampul depan majalah pria Maxim versi Rusia untuk edisi November mendatang. Tidak hanya itu, ia pun dinobatkan sebagai salah satu dari 100 perempuan seksi di Rusia.
Ia pun mengungkapkan kriteria dari pria idamannya. "Pria dibagi dalam tiga kategori. Berjiwa primitif dan hanya ingin seks, ada yang ingin dicintai, dan ada juga yang ingin dicintai dan mereka membutuhkan cinta dan menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan Anda. Ini sangat sulit ditemukan namun inilah pria yang saya idamkan," ujar gadis kelahiran 23 Februari 1983 ini dan bernama asli Anna Vasil’yevna Kushchyenko.
Kini ia bekerja sebagai staf IT di sebuah bank di Rusia, menjadi ikon dari sebuah aplikasi iPhone bernama Poker with Anna Chapman yang hadiahnya menjadi teman di Facebook sebagai hadiah utamanya.
DITAWARI BUGIL DI PLAYBOY
Awalnya, tawaran menggiurkan dari Playboy itu sekedar untuk mendapat kisah dari Anna tentang kiprahnya di dunia spionase. Namun belakangan, majalah pria milik Hugh M Hefner itu juga mengajukan tawaran agar Anna agar mau berpose bugil.
Anna yang berambut merah dikenal tak hanya cantik tapi juga seksi. Namun ia dan beberapa kolega mata-mata asal Rusia harus dipulangkan setelah ditangkap dan ditahan FBI beberapa waktu lalu.
Menurut penuturan sebuah sumber kepada The SUN, sejak dideportasi dan harus balik ke Rusia, kini Anna mengalami kesulitan finansial. "Anna telah kehilangan penghasilan," tutur sumber itu kepada The SUN, baru-baru ini.
"Dia harus meninggalkan bisnis real estate-nya, dan tak akan memperoleh lebih banyak uang dari pemerintah Rusia. Kesepakatan dengan media adalah cara terbaik untuk mendapatkan uang," lanjut sumber.
Anna pun dibujuk pula agar bersedia berpose bugil untuk Playboy. Namun demikian Anna ingin sesuatu yang lebih. "Dia berharap kisahnya menjadi sebuah kesepakatan untuk (penulisan) buku dan hak pembuatan film," sambung sumber.
Anna yang kini berusia 28 tahun, pernah bekerja selama lima tahun di London dan menikah dengan seorang pria Inggris. Namun paspor Inggris atas namanya pun telah dicabut. Jika kesepakatan dengan Playboy berjalan, Anna akan mengalihkan pembayarannya ke rekening milik seorang tamannya di sebuah bank di Swiss.
KISAH SEBELUM NYA
Mata-mata cantik Rusia, Anna Chapman, yang oleh media AS disebut "telah membuat pria AS menangis" karena telah dipulangkan ke Rusia dalam program barter mata-mata yang sensasional, aktif kembali di Facebook. Padahal saat ini perempuan berambut merah itu tengah diperiksa intensif oleh dinas intelijen Rusia (SVR), suksesor KGB. Dia mengubah foto dirinya dan memposting sejumlah status.
Sehari setelah dideportasi, perempuan 28 tahun itu itu menulis dalam halaman Facebooknya, mengutip sastrawan Inggris Charles Dickens, "It was the best of times, it was the worst of times". Tulisan itu diambil dari karya sastra populer Dickens berjudul "A Tale of Two Cities."
Beberapa hari kemudian, Anna mengutip kata-kata mutiara Eleanor Roosevelt, Ibu Negara AS periode 1933 to 1945, yang tertulis dalam bukunya. "You gain strength, courage and confidence by every experience in which you really stop to look fear in the face. You are able to say to yourself, ‘I have lived through this horror. I can take the next thing that comes along."
Kedua status itu seolah menceritakan kondisinya saat ini. Sementara di Wall-nya, Anna banyak mendapatkan pesan dari pendukungnya. Terbaru berasal dari situs pemonitor isu berita di internet. Di situ tertulis dalam bahasa Rusia 'Tidak mengherankan, jika dalam film James Bond berikutnya, kita akan lihat pacarnya adalah Anna Chapman. Siapa lagi yang lebih pantas?'
Kemunculan perempuan yang pernah memegang dua kewarganegaraan, Rusia dan Inggris, itu bertepatan dengan rilis film terbaru Angelina Jolie 'Salt'. Di film itu, Jolie berperan sebagai agen CIA yang dituduh menjadi agen ganda Rusia. Beredar spekulasi, saat premier di Rusia akhir bulan nanti, Anna juga akan diundang oleh promotor film setempat. Tapi menujukan surat undangan itu bukan perkara mudah karena posisi Anna yang di bawah kekuasaan SVR.
Sebelumnya, Anna Chapman telah dideportasi ke Moskow pekan lalu. Bersama 9 mata-mata lainnya, mata-mata cantik Rusia itu tidak langsung pulang ke rumah, melainkan dikumpulkan di sebuah lokasi milik Foreign Intelligence Service (SVR). Di sini mereka diperiksa secara intensif, termasuk menjalani tes kebohongan (lie-detector).
Harian Moskovsky Komsomolets seperti dilansir AFP, Selasa (13/7/2010) menyatakan, 10 orang yang dideportase AS lewat pertukaran mata-mata yang sensasional itu tidak diperbolehkan meninggalkan lokasi. Mereka melewati pemeriksaan yang panjang.
Di Rusia, muncul kritik tajam dari media massa dan para mantan agen atas aksi 10 mata-mata itu, utamanya penggunaan situs pertemanan di Internet dan penggunaan teknik kuno seperti tinta yang tak terlihat. "Saat ini para agen itu sedang bekerja dengan sejumlah ahli," demikian laporan yang muncul mengutip sumber di badan khusus Rusia.
"Mereka (para ahli) mencoba mengklarifikasi bagaimana penyamaran mereka terungkap dengan cara seperti itu," imbuhnya. Kantor berita Interfax mengutip sumber keamanan menyatakan, 10 orang itu berada di Moskow, sedang bekerja dengan 'organ-organ yang kompeten."
Di kompleks SVR itu, ponsel tidak berfungsi dan Anna Chapman dkk dilarang pergi. Namun semua keperluan mereka disuplai. Diperkirakan mereka tetap akan tinggal di sana hingga beberapa minggu ke depan.
Inggris Cabut Kewarganegaraan Anna
Mata-mata cantik Rusia yang telah dideportasi AS ke negerinya, Anna Chapman, kehilangan status warga negara Inggris yang didapatnya beberapa tahun lalu. Dengan pencabutan itu, terlarang bagi Anna yang masih mempertahankan nama belakang suaminya setelah bercerai, untuk masuk Inggris sebagai orang biasa. Demikian dilansir oleh media Inggris, Guardian, Selasa lalu.
Selembar surat telah dikirimkan pemerintah Inggris ke perempuan 28 tahun bernama asli Anna Kushchenko itu. Isinya memberitahunya bahwa paspor Inggrisnya sudah tidak berlaku lagi. Surat itu diserahkan pada Anna di Moskow oleh staf kedutaan setelah dia dipulangkan ke Rusia dalam program barter tahanan mata-mata dengan Barat. Ini merupakan barter terbesar sejak berakhirnya Perang Dingin.
Pengacara Anna dari AS sebelumnya menyatakan, Anna yang dicap memiliki "daya tarik mematikan" itu ingin balik ke Inggris di masa mendatang. Anna menetap di London selama 4 tahun sebelum pindah ke AS pada 2006. Di negeri itu dia bekerja di divisi UKM Bank Barclays pada 2004-2005.
Selama di Inggris dia menikah dengan warga setempat, Alex Chapman, seorang psikolog. Alex menceritakan Anna menjadi dingin padanya karena dikondisikan oleh KGB. Anna adalah mata-mata paling muda dan paling glamor dari 10 agen Rusia yang dideportasi dari AS. Dia menjadi terkenal setelah foto-fotonya di situs pertemanan di Internet menyebar di media massa seantero dunia.
Lomba Lagu untuk Semangati Mata-mata Cantik Rusia
Mata-mata cantik Anna Chapman menjadi selebriti di kota di Rusia yang pernah ditinggalinya, Volgograd. Bahkan koran setempat menggelar lomba menciptakan lagu untuk menyemangati perempuan 28 tahun itu dan 9 agen lainnya. "Mari bantu teman kita dengan lagu yang baik," begitulah tema lomba itu seperti dilansir AFP, Rabu lalu.
"Setiap skandal bisa berakhir menggembirakan, penuh optimisme, misalnya dengan sebuah lagu yang baik," kata editor koran Gorodskiye Vesti, Andrei Serenko, pada kantor berita Rusia, Interfax.
Anna menetap di Volgograd hingga berusia 17 tahun. Setelah skandal spionasenya terungkap, perempuan "berdaya tarik mematikan" itu menjadi sangat populer di sana. Saat dia ditahan AS, lomba mencipta lagu itu dilansir. Sementara itu, sejumlah warga Volgograd menilai Anna berpeluang merintis karir politik di Rusia.
Sumber keamanan di Rusia menyebutkan, Anna menempuh langkah yang salah saat dia menelepon ayahnya -- yang memiliki latar intelijen -- dengan panik usai dipanggil oleh agen FBI yang menyamar sebagai agen Rusia. Saat itu Anna mengkhawatirkan penyamarannya terkuak. Langkah inilah yang mendorong FBI menangkapnya pada 27 Juni lalu.
"Agen-agen tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi itu. Dia seharusnya tidak menghubungi ayahnya. Di Kedutaan Rusia di AS ada pejabat yang bisa ditanya," ujar sumber itu.
Anna dan 9 agen saat ini diperiksa intensif oleh dinas intelijen luar negeri (SVR) di Moskow untuk menyelidiki bagaimana penyamaran mereka bisa terungkap. Pemeriksaan ini bisa berlangsung hingga beberapa minggu ke depan. Anna memiliki dua kewarganegaraan yaitu Rusia dan Inggris. Tapi Inggris baru saja mencabut kewarganegaraan janda Alex Chapman itu.
BANJARMASINPOST.CO.ID, NEW YORK - Jika dulu AS dikejutkan spion asal Rusia nan cantik, Anna Chapman, kini ada perempuan seksi serupa, Anna Fermanova. Perempuan Rusia 24 tahun ini ditahan otoritas AS karena dituduh mencoba menyelundupkan senjata ke Moskow.
Dalam dokumen Departemen Kehakiman yang diperoleh AFP pada Selasa (27/7/2010) waktu setempat, piranti itu dimasukkan di bagasinya. Anna ditangkap pada 15 Juli. Menurut pengacaranya, Scott Palmer, kasus Anna tidak terkait dengan kasus spionase Anna Chapman dkk yang telah dideportase ke Rusia.
Anna diinvestigasi di New York setelah petugas menemukan senjata-senjata di bagasi dengan tujuan Rusia pada 1 Maret di Bandara John F Kennedy New York. Sumber pengadilan menyebutkan, dia belum dikenai tuntutan. Dia ditanyai tentang tiga senapan yang dilengkapi alat pengintai, termasuk satu yang berkemampuan penglihatan malam.
Anna yang menetap di Texas menyatakan, dia membeli alat-alat itu untuk suaminya yang tinggal di Moskow untuk berburu. Dia juga mengaku tak tahu menahu soal aturan ekspor AS.
Ketika ditanya 'mengapa nomor identifikasi telah ditutupi dengan spidol hitam', Anna menjawab dia telah menghapusnya dan menyembunyikan tanda-tanda identifikasi itu. "Sehingga nomor identifikasi itu akan kurang terlihat,''demikian isi dokumen yang ada.
Senjata yang dibawa Anna di bagasinya dapat dibeli lewat Internet di AS dengan harga sekitar 7.000 dolar. Website yang menjual piranti itu menyebutkan hanya anggota polisi dan militer yang boleh membelinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar