"Sumber-sumber intelijen menyebutkan, 80 gerilyawan Taliban tewas. Jenazah-jenazah pejuang itu berada di medan pertempuran," kata Mukhlis Afghan, juru bicara gubernur provinsi timur Paktika.
NATO mengatakan sebelumnya, 30 gerilyawan Taliban tewas pada saat tentara internasional membalas serangan mereka di pos terluar di distrik Barmal, perbatasan Pakistan, wilayah suku Waziristan Utara.
Pernyataan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO mengatakan, gerilyawan melancarkan serangan pada pukul 01:30 waktu setempat Sabtu "dari semua arah" menggunakan granat yang ditembakkan dengan roket, mortir dan senjata-senjata api.
Lima tentara ISAF cedera, menurut mereka. Ditambahkan bahwa mereka hingga kini sedang bertempur. "Pasukan koalisi minta bantuan tim senjata udara dan dukungan udara terdekat dalam pertempuran itu. Sebuah pesawat tempur koalisi kemudian menyerbu posisi gerilyawan dengan tiga senjata dipandu alat presisi," katanya.
"Tim senjata udara juga menyergap sejumlah besar gerilyawan di dekat pos terluar," katanya. "Operasi awal melaporkan lebih dari 30 gerilyawan tewas dalam serangan mereka yang gagal terhadap pos terluar."
Kedekatan pos tempur ke perbatasan menunjukkan kemungkinan gerilyawan telah menyeberang dari Pakistan, tempat dewan kepemimpinan Taliban diyakini berpangkalan di sana.
Pemberontakan di Afghanistan kini memasuki tahun ke-10 sejak rezim Taliban ditumbangkan dalam serangan dipimpin AS pada akhir 2001.
Pada Oktober tahun lalu, delapan tentara AS tewas dan 22 cedera setelah pos terluar kecil mereka di provinsi Nuristan, juga berbatasan dengan Pakistan, diserang oleh sekitar 300 pejuang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar