Laman

Rabu, 07 Juli 2010

KISAH SEPUTAR BOLA AFSEL

Selasa, 06 Juli 2010
PERTANDINGAN TERAKHIR SUNGGUH SANGAT MENARIK DI PIALA DUNIA
Ppelangi menghias table mountain saat suporter berkumpul di V&A Waterfront, Cape Town.
Selasa,6 Juli 2010 | 20:07 WIB
Pelangi Sambut Suporter



CAPE TOWN, Tak habis-habisnya kota Cape Town menyuguhkan keindahan menjelang pertandingan terakhir Piala Dunia 2010 di kota itu, partai semifinal antara Belanda lawan Uruguay, Selasa (6/7/2010).

Saat ribuan suporter mulai berkumpul di V&A Waterfront, tiba-tiba pelangi menghiasi Table Mountain. Pagi yang indah di Cape Town. Seolah pelangi memberi persembahan spesial terakhir, sekaligus mengucapkan selamat tinggal Piala Dunia 2010.

Tak ayal, ratusan orang berusaha mengabadikan peristiwa indah dan langka itu. Pelangi pun seolah terus menari di udara, enggan pergi sebelum semua orang selesai mengabadikannya.

"Lucky guys! Beruntung kalian bisa menyaksikan pelangi di Table Mountain. Memang sering muncul setiap gerimis, tapi tetap langka," kata Karimn, warga Cape Town yang mengawal kami.

Meski pertandingan Belanda lawan Uruguay baru digelar nanti malam pukul 21.00 waktu setempat, namun orang sudah berkumpul di V&A Waterfront. Sebab, ini tempat indah, pinggir pantai, dan bisa langsung menatap Table Mountain.

Bahkan, suporter sudah memakai atribut, lengkap dengan teriakan dan nyanyiannya. Seolah, pertandingan akan segera digelar. Mereka pun bisa memilih berbagai hiburan yang terbentang di areal luas Waterfront.

"Cape Town suka pesta. Maka, hari ini akan ada pesta besar yang mungkin tak pernah kami alami. Semua orang akan tumplek blek di sekitar stadion dan di seantero kota. Tunggu saja," kata Karim.
Diposkan oleh RADAR JAMBI di 11:06:00 0 komentar
AKSI XENOFOBIA MERUSAK PESTA BOLA DI AFSEL
Sebagian masyarakat pendatang antre tiket di Cape Town International Airport untuk memesan tiket penerbangan ke negaranya masing-masing.
Selasa,6 Juli 2010 | 18:17 WIB
Takut Xenofobia, Orang Asing Mengungsi

Afrika Selatan

CAPE TOWN, Isu akan ada aksi xenofobia terus merebak di Afrika Selatan. Orang asing pun mulai mengungsi. Rombongan pengungsi sudah mulai memenuhi jalanan dan bandara.

Xenofobia adalah kebencian, kecemburuan, dan kecurigaan kepada orang asing dan menjadi masalah rumit di Afrika Selatan. Aksi xenofobia sudah sering terjadi sejak 2000 hingga menewaskan 64 orang. Aksi terbesar terjadi pada Maret 2008, menewaskan 62 orang.

Isu itu kembali merebak. Mereka menarget orang-orang Zimbabwe, Mozambik, Somalia, Botswana, dan orang asing lain yang dianggap mengambil rezeki pribumi. Di Jalan N1, para pendatang sudah mulai berkumpul untuk kembali ke negaranya masing-masing. Terutama orang Zimbabwe banyak yang melewati jalur N1 yang memang sampai ke negaranya. Mereka harus membayar bus sekitar 100 sampai 200 rand tanpa boleh membawa barang. Sementara mereka sudah telanjur membawa barang-barang di jalan-jalan.

Lewat beberapa media massa, pemerintah sudah menyatakan akan menjamin keamanan dan meminta masyarakat tak terpengaruh isu. Namun, masyarakat pendatang tetap khawatir. Mereka masih trauma terhadap kekerasan xenofobia pada 2008. Apalagi, penduduk asli sudah mulai mengancam para pendatang. Mereka menyatakan akan menyerang dan membakar rumah para pendatang pada 12 Juli, sehari setelah Piala Dunia selesai.

Di Cape Town International Airport juga mulai dipenuhi pendatang kaya yang ingin kembali ke negaranya. Menurut petugas tiket, memang beberapa hari ini banyak yang pesan tiket pesawat ke negara lain, terutama ke Zimbabwe, Namibia, Somalia dan negara Afrika lainnya. Dia yakin mereka bukan suporter sepak bola karena Piala Dunia belum berakhir. Selain itu tim-tim Afrika sudah lama tersingkir.

Seorang warga Cape Town mengatakan, xenofobia merupakan propaganda beberapa pihak. Mereka punya kepentingan ekonomi dan politik. "Ini tak baik buat perkembangan Afsel. Negara ini sudah stabil dan sebaiknya tak dirusak sendiri," katanya.
Diposkan oleh RADAR JAMBI di 11:04:00 0 komentar
DI AFSEL KEPERAWANAN DI LEPAS DALAM SEBUAH PESTA
epasang kekasih muda dengan santai mempertontonkan kemesraan dan cumbuan di depan umum di V&A Waterfront, Cape Town, yang selalu ramai pengunjung.
Selasa,6 Juli 2010 | 11:04 WIB
Pesta Melepas Perawan lalu Piala Dunia

Afrika Selatan

CAPE TOWN,Afrika Selatan sudah menjadi negara demokratis, tapi juga negara bebas yang perkembangannya menyerupai Amerika Serikat. Bahkan, soal hubungan seks pun cenderung bebas sehingga timbul beberapa ekses sosial.

Sebuah film remaja diputar di SABC, televisi terbesar di Afsel, pada pukul 21.00 waktu setempat, Sabtu (3/7/2010). Intinya, sinetron itu berkisah tentang siswa-siswa high school (setingkat SMA). Di Afsel hanya ada elementary school yang terdiri dari kelas I sampai VII. Kemudian, sekolah dilanjutkan ke high school dari kelas VIII sampai XII.

Dalam kisah itu, para siswa menyiapkan pesta kelulusan. Mereka akan mengadakan pesta di rumah salah satu siswa yang besar dan luas. Namun, sebelum pesta tiba-tiba ada tulisan-tulisan di sekolah yang mengejek para siswa yang masih perjaka dan perawan. Seolah, hal sakral dan terpuji itu justru dianggap aneh oleh orang Afsel, manakala mereka sudah menginjak usia 18 tahun.

Lalu, terjadilah pesta kelulusan itu. Dan, siswi yang tadinya perawan dan siswa yang tadinya perjaka berusaha melepasnya di malam itu. Di lantai atas sudah tersedia beberapa kamar untuk melepas keperawanan dan keperjakaan itu. Siswa yang menemukan pasangan atau pasangan lama bisa bergantian memakai kamar untuk melakukan hubungan seks.

Menurut orang-orang Afsel, pesta itu selalu terjadi di bulan Juni atau awal Juli, ketika datang masa kelulusan high school. Biasanya, pesta dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau dikemas seperti pesta kelulusan biasa.

Tahun ini, banyak pesta sembunyi-sembunyi, baik secara berkelompok maupun berdua dilakukan sebelum Piala Dunia 2010. Tentu, pesta melepas keperawanan dan keperjakaan. Dengan demikian, mereka akan bisa menikmati Piala Dunia 2010 dengan status "membanggakan" bagi pendapat mereka.

"Ya, di sini ada tradisi seperti itu. Sepertinya pengaruh dari Amerika. Biasanya sehabis kelulusan. Bagi yang masih menjaga norma, ini tentu mengkhawatirkan," kata Djaka Widyatmadja, staf KBRI di Pretoria, yang sudah tinggal di Afsel selama 15 tahun.

Hal itu dibenarkan oleh Lesogo, seorang sukarelawan Piala Dunia yang bermarkas di FIFA Fan Fest Inner Free Park, Johannesburg. Menurutnya, di Afsel jika sudah berumur 18 tahun bebas menentukan pilihan dan bertindak. Bahkan, mereka juga bebas berhubungan seks, atau memutuskan menikah, karena sudah dianggap bisa bertanggung jawab dan mandiri.

"Terus terang, saya juga melakukan hal itu dan itu sudah lumrah. Tapi, saya melakukannya setelah berumur 18 tahun. Di Afsel, berhubungan seks dengan gadis di bawah 18 tahun merupakan pelanggaran hukum dan bisa didakwa dengan pasal pemerkosaan yang hukumannya sangat berat," kata Lesogo.

Meski begitu, kasus hilangnya keperawanan di Afsel bisa terjadi saat masih kecil di bawah 18 tahun. Ini berhubungan dengan keyakinan lokal. Dan, praktik seperti ini masih sering terjadi. Bahkan, praktik ini sempat ngetren karena ada isu bahwa AIDS bisa hilang jika berhubungan seks dengan balita.

Sebagai catatan, kasus HIV/AIDS di Afsel masih tinggi. Bahkan, Afsel termasuk negeri paling banyak pengidap AIDS-nya. Menurut catatan UNAIDS pada 2007, jumlah penderita AIDS di Afsel mencapai 5.700.000 orang. Artinya, Afsel menjadi negeri paling tinggi dalam hal jumlah penderita AIDS.

Menyambut Piala Dunia 2010, kabarnya pesta melepas keperawanan dan keperjakaan cukup banyak. Memang dua hal itu tak ada hubungannya. Namun, mereka ingin menikmati Piala Dunia bersama pacarnya dan sudah dalam status sering berhubungan seks.

Yang pasti, hubungan antara pemuda dan pemudi di Afsel memang bebas. Bahkan, tak jarang mereka mempertontonkan kemesraan, baik pelukan maupun ciuman bibir, di depan umum tanpa rasa risih. Orang-orang di sekitarnya pun juga cuek saja, seolah sudah menjadi pemandangan biasa.
Diposkan oleh RADAR JAMBI di 11:00:00 0 komentar
Habis Piala Dunia, Xenofobia Mengancam
Sekelompok pemuda Afrika Selatan mengais rezeki dengan menjadi pedagang asongan di perempatan-perempatan. Mereka mudah terhasut aksi xenophobia dengan membakar rasa cemburu mereka terhadap kesuksesan atau kemegahan orang asing.
Selasa,6 Juli 2010 | 09:08 WIB
Habis Piala Dunia, Xenofobia Mengancam
Afrika Selatan

CAPE TOWN, Xenofobia atau kebencian dan kecurigaan kepada orang asing masing menjadi momok Afrika Selatan. Bahkan, kini kembali muncul kekhawatiran akan terjadi aksi xenofobia lagi karena Piala Dunia dianggap membawa banyak orang asing ke negeri itu.

Sebelumnya, secara sporadis aksi xenofobia sudah beberapa kali terjadi di Afsel sejak 2000. Sampai 2006, beberapa aksi pembantaian dan penyerangan kepada orang asing sudah menewaskan 64 orang dan melukai ratusan lainnya.

Yang paling parah terjadi pada Maret 2008. Aksi xenofobia saat itu mengakibatkan 62 orang tewas dan ratusan terluka. Kali ini aksi xenofobia tergolong ganas dan membabi buta. Mereka sampai tak bisa membedakan pendatang atau orang Afsel asli. Beberapa orang asli juga terkena hajaran karena dianggap pendatang.

Xenofobia tiba-tiba menjadi penyakit sosial Afsel pasca-apartheid. Para pengidapnya adalah warga dari kalangan miskin. Mereka cemburu kepada orang asing yang sukses di Afsel dan merasa lahan atau rezekinya diserobot sehingga mereka melakukan serangan. Pada tahun 2008, aksi xenofobia mulanya terjadi di Pretoria, kemudian merebak ke seluruh Afsel.

Kini, kekhawatiran serupa kembali terjadi. Mendekati akhir Piala Dunia, beberapa organisasi mengkhawatirkan akan terjadi aksi serupa. Pasalnya, Piala Dunia menyedot banyak pendatang. Tak hanya suporter, tapi juga para pencari pekerjaan dari Mozambik, Namibia, Botswana, Nigeria, Zimbabwe, dan sebagainya.

Maka dari itu, beberapa organisasi itu mulai menyerukan agar masyarakat melawan aksi xenofobia sekaligus menjaga ketentraman Afsel. Bahkan, beberapa organisasi kemasyarakatan dan LSM di berbagai kota di Afsel melakukan pertemuan, Senin (5/7/2010). Mereka membahas ancaman xenofobia seusai Piala Dunia dan bagaimana mengatasinya.

Pertemuan itu mencapai kesepakatan untuk melancarkan kampanye anti-xenofobia di seluruh Afsel. Temanya, "Tiup vuvuzela untuk menepis xenofobia."

Ketua panitia pertemuan itu, Zoe Nkongolo, mengatakan, ancaman xenophobia bukan isapan jempol semata. Sudah ada beberapa indikasi yang mengarah akan adanya serangan kepada orang asing setelah Piala Dunia usai.

Kepada beberapa media massa dia menambahkan, pemuda dari organisasi Afrika Unite sudah memergoki aksi xenofobia di Masiphumelele dan Dunoon. Mereka terpaksa turun tangan dan mencegah aksi kekerasan. Sejauh ini, mereka sudah berhasil. Namun, indikasi masih cukup banyak. Maka dari itu, dia menyerukan seluruh komponen masyarakat di Afsel aktif dalam kampanye menentang dan mencegah aksi kekerasan xenofobia.

Beberapa media juga memberitakan, Pemerintah Afsel lewat Lembaga Urusan Lingkungan dan Rencana Pembangunan malah sudah bertemu dengan UNHCR. Mereka juga membahas kemungkinan akan munculnya aksi xenofobia setelah Piala Dunia.

"Kebanyakan pelakunya para pemuda. Maka dari itu, mereka harus didekati. Kami butuh event lanjutan supaya para pemuda tak memikirkan xenofobia, seperti misalnya turnamen sepak bola jalanan. Saya khawatir, Piala Dunia tak akan berakhir dalam seminggu sesudahnya. Di Afsel, kami selalu beraksi setelah ada masalah," terang Nkongolo.
Diposkan oleh RADAR JAMBI di 10:58:00 0 komentar
Suara Vuvuzela Terus Melengking
Selasa,6 Juli 2010 | 06:02 WI

Laporan dari Afrika Selatan

CAPE TOWN,Pertandingan babak semifinal Belanda kontra Uruguay di Green Point Stadium baru dimulai besok malam waktu Afrika Selatan (Afsel) atau Rabu (7/7/10) dini hari WIB. Namun suasana ramai sudah sangat terasa.

Tidak hanya di dalam kota saja, di kawasan kota mandiri Century, sekitar 10 kilometer di luar kota Cape Town, gairah partai bersejarah bagi kedua tim sudah sangat berdenyut. Beberapa kelompok suporter sudah berkumpul di are Century Mall, sekadar minum kopi dan bercerita tentang pertandingan yang akan dilakukan tim kesayangan mereka.

"Saya yakin ini takdir bagi keindahan permainan Arjen (Robben), Wesley (Sneijder) dan (Robin) Van Persie. Kami akan menang mungkin dengan skor 2-0, dan kami siap terbang ke Johannesburg untuk menjemput trofi piala dunia," tegas Jim van Doughen, seorang suporter timnas Belanda.

Kalimat bernada tak kalah garang juga telontar dari barisan pendukung tim "biru langit", Uruguay. Mathias Arannburia, seorang suporter "La Celeste", mengungkapkan kalau dirinya yakin Diego Forlan dkk akan menyempurnakan sejarah dengan melangkah ke rumput Soccer City Stadium, akhir pekan ini.

"Mental kami sudah teruji, dan itu menjadi hal penting untuk menghadapi Belanda. Soal kualitas permainan, Anda bisa melihat sendiri," tandasnya.

Saking bergairahnya para suporter menyambut partai yang diprediksi bakal alot ini, suhu dingin yang mencapai satu derajad celcius, bukan masalah besar. Di tengah taman kota misalnya, masih banyak suporter yang saling berkompetisi meniup vuvuzela. Tak pelak, suasana tengah kota makin semarak.

Suara vuvuzela dari para suporter juga terdengar sampai jalan-jalan di pinggiran pusat kota. Di Mill Street, Kool Nef Road dan Union Street, vuvuzela masih belum juga tidur.
Diposkan oleh RADAR JAMBI di 10:57:00 0 komentar
MESSI KE AFSEL HANYA UNTUK LIBURAN
Lionel Messi di Table Mountain? Kenapa tidak, bukankah ini tempat indah dan selayaknya para pemain top dunia itu merasakannya.

Maka dari itu, banyak orang yang agak kaget ketika tiba-tiba di Table Mountain, Cape Town, Afrika Selatan (Afsel), ada orang yang memakai kaus Lionel Messi, Minggu (4/7/2010). Beberapa orang sempat mengira itu adalah Messi karena hanya melihat dari belakang. Namun, segera setelah itu orang akan tersenyum, saling ledek.

Argentina memang sudah meninggalkan Afsel setelah mereka kalah 0-4 dari Jerman pada perempat final. Namun, justru karena itu para pemain mulai bebas, tak terikat kegiatan tim. Dengan begitu, sebagian pemain ada yang ikut pulang tim, ada yang langsung mengambil kesempatan berlibur.

Wajar, di tempat-tempat wisata di Afsel banyak dikunjungi suporter atau para bekas pemain. Wajar pula banyak yang berharap tiba-tiba akan datang bintang besar yang berkunjung ke tempat itu sehingga bisa dimintai tanda tangan atau foto bareng.

Ternyata benar, di Table Mountain ada Lionel Messi lengkap dengan seragam timnasnya. Sayang, kali ini bukan Messi beneran, tapi suporter yang mengidolakan Messi.
Diposkan oleh RADAR JAMBI di 10:42:00 0 komentar
Senin, 05 Juli 2010
PROPOSAL UNTUK MEMBUKA USAHA WARNET 1
proposal untuk yang pengen buka warnet

di bawah ini adalah proposal untuk yang pengen bikin warnet atau warnet sepi yang dikarenakan kalah bersaing/pelanggan kabur
di baca dengan cermat gak bakal nyesel!!

proposal ini hasil dari penelitian & karya asli dari www.squarcomputer.com

punya modal and pengen buka warnet ?
beli komputer jangan asal beli
nih spesifikasi spek komputer yang cocok utnuk warnet anda
semoga berkenan


saran spek komputer

- Mainboard pastikan mainboard anda garansi resmi karena kalo garansi resmi rata-rata garansi sparepart & service minimal 3 tahun,
kalo anda menggunakan main board PI/tidak resmi anda akan kesulitan dalam garansi,
belum lagi garansin jangka pendek yang hanya yang hanya 1 tahun, perbandingan harga barang PI & resmi 20 ribu sampai 60 ribu rupiah

- Proc intel pastikan kipas procesornnya original karena perbandingan original and tidak ori bukan dari garansi
melainkan dari daya tahan kipas kalo kipas original di gunakan untuk warnet bisa tahan minimal 1 tahun
kalo kipas tidak ori alias try hanya bisa tahan minimal 3 bulan perbandingan harga ori dan try kurang lebih 30 ribu rupiah

-Harddisk pastikan haddisk anda garansi resmi karena kalo karansi resmi rata-rata garansi sparepart & service minimal 3 tahun
di banding PI yang garansi 1 tahun perbandingan resmi & PI 20 ribu rupiah

- VGA untuk warnet game kalo bisa jangan menggunakan VGA dengan spek terlalu tinggi karena sesuai pengalaman kami umur VGA tidak panjang,
umur VGA bisa tahan 1 sampai 3 tahun, saran untuk spek VGA adalah 256mb yang hargannya berkisar dari RP 250,000 sampai 300,000 &
512mb yang hargannya berkisar dari 300,000 sampai 350,000
saran saya sesuai pengalaman saya mending beli yang standar saja kalo udah pake 2 atau 3 tahun ganti baru

- Ram/Memory untuk ram di sarankan untuk menggunakan merek V-Gen/Visi-on karena garansi seumur hidup & bisa tukar tambah,
kenapa saya tidak menyarankan ram dengan merek seperti kingstone, Visipro DLL dikarenakan emang benar merek
tersebut garansi livetime tapi gak bisa tukar tambah and garansi tukarnnya kurang bagus
kalo V-Gen visi-on garansi tukarnnya mantab tidak pake tunggu langsung tukar.

- Monitor kalo bisa jangan monitor CRT karena makan tempat & listrik boros kalo bisa pake LCD ukurannya 14 inch sampai 19 inch
supaya bisa hemat listrik

kenapa kami menyarankan untuk spek komputer ada beberapa harus menggunakan garansi resmi ?
karena untuk warnet yang sudah berjalan komputer yang rusak itu pasti ada &
kalo karena komputer yang rusak itu kita harus keluar dana terus lama lama bukan untung malah bisa jadi buntung.
(catatan kalo garansinnya resminnya 3 tahun berarty dalam 3 tahun kalo ada
kerusakan komputer gak harus keluar dana untuk service barang tersebut)

masih banyak saran yang anda butuhkan bukan hanya dari spek komputer seperti di bawah ini

saran untuk dekorasi
saran untuk teknisi
saran untuk billing
saran untuk jaringan
saran untuk koneksi
saran untuk operator

jika saran dari kami tim www.squarcomputer.com di jalankan dengan benar kami jamin
omset anda akan naik setiap bulannya sampai mencapai target yang anda inginkan.
untuk konsultasi bisa lewat yahoo messenger atau by phone atau dateng langsung
Diposkan oleh RADAR JAMBI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar