JAMBI EKSPRES:
Korset untuk ibu pasca persalinan dari Belly Bandit (kiri). Jeans untuk hamil dilengkapi kantong perut yang elastis.
Di zaman serba canggih seperti saat ini, ibu hamil sudah tak perlu pusing soal fashion. Banyak perempuan yang mengembangkan bisnis pakaian hamil, yang bisa menopang tubuh agar tetap proporsional selama menanti kehadiran sang buah hati.
Celana kantung perut
Melalui situs , Nuniek Tirta mengumpulkan kebutuhan fashion khusus ibu hamil. Salah satunya produk celana hamil. Celana hamil yang dijual Nuniek, memiliki kain lebar berkaret di bagian perut yang mengikuti besar kecilnya perut.
Ada juga celana tanpa kantung perut, tapi memakai tali berkaret untuk membesarkan atau mengecilkan celana. “Bagi wanita biasa, celana berkaret ini juga bisa dipakai. Bahannya juga bersifat stretch, jadi dipakai kapan saja bisa. Banyak, lho, ibu-ibu yang beli celana hamil ini.”
Jika usia kehamilan sudah 3 bulan ke atas, Nuniek menyarankan agar ibu hamil memakai celana berkantung perut karena lebih nyaman dipakai. Harga yang dipatok Nuniek adalah Rp 105 ribu untuk celana berkantung perut, dan Rp 100 ribu untuk celana serut biasa. “Yang paling laris adalah celana kantung perut dan celana kain warna hitam,” kata Nuniek yang memulai usahanya dari menjual baju hamil.
Gara-gara memakai baju hamil yang lucu, banyak temannya yang tertatik membeli. “Saat ada stok lebih, iseng-iseng saya foto dan dimasukin ke milis, eh ternyata laris. Selain baju hamil, banyak yang minta celana jins juga atau celana hamil kantoran,” papar ibu dua anak ini.
Menghadapi para pesaing, Nuniek memilih memperbanyak model dan pilihan celana. “Jika ada yang minta model tertentu, saya usahakan mencari. Yang paling penting, semua barang yang saya jual pasti sudah dicoba dulu saat hamil. Kalau enggak, saya tak mau jual. Makanya tidak asal jual, tapi tetap memperhatikan kualitas.”
Selanjutnya, Nuniek sangat ingin membuat sendiri celana hamil. “Banyak yang pesan. Tetapi, ingin kursus menjahit dulu karena tak bisa menjahit. Setidaknya saya harus tahu membuat patron agar hasilnya lebih bagus.”
Sayangnya, saat ini kendalanya ia tak punya karyawan, sehingga produksi agak tersendat. “Tentu saja yang terpenting, modelnya harus diperhatikan. Saya lebih mengarah ke model pensil tapi ada kantung perutnya.”
Celana lama dengan ekstension
Bermula dari kesulitan dua sahabat Carla Lydra dan Retna Witono mencari celana hamil saat berada di Australia, mereka pun sepakat membuka bisnis melalui situs www.vienband.com. Begitu pulang ke Jakarta pada 2006 mereka pun membuat Vienband. Bisnis dengan modal awal Rp15 juta ini menemui kendala utama pada bahan karet.
“Kelihatannya gampang, padahal sebenarnya sulit, lho. Untungnya kami senang menjahit, jadi ada gambaran sedikit tentang cara pembuatannya. Kami mencari kualitas karet yang elastis agar tetap bisa dipakai terus, tidak hanya sekali pakai. Lalu kain penutup dipilih dari bahan katun karena mudah menyerap keringat. Dicuci pun akan lebih mudah,” cerita Carla, ibu dua anak.
Vienband adalah kain penyambung yang bisa digunakan pada celana biasa. Celana lama pun bisa dipakai dengan menyambungkan Vienband ini dari lubang kancing dan bagian kancing.
“Celana apa saja bisa, mau kain atau jins bisa, asal yang ada kancingnya dan bukan yang memakai kaitan. Vienband terdiri atas karet penghubung dan kain penutup. Karet dimasukkan ke kain, lalu dikancingkan ke celana. Kain itu sebagai penutup celana yang sudah tak bisa diritsleting ketika perut makin membesar saat hamil,” kata Retna.
Kain penutup dengan tiga warna, biru, hitam, dan krem pun bisa dipadupadankan dengan celana lain. “Jadi, kalau celana panjangnya biru, pakai kain biru. Tidak hanya celana panjang, rok juga bisa tapi tidak bisa lama,” cerita Retna.
Mematok harga Rp 72.500, konsumen bisa langsung mendapat 3 ekstension ukuran S, M, L, dan tiga kain penutup warna hitam, biru, krem. Manfaatnya, bagi ibu-ibu yang ingin tetap rapi ke kantor, tapi enggan memakai celana longgar, masih bisa tetap tampil menarik.
Masih dalam rencana, ke depannya, mereka ingin membuat kemben agar bisa menutupi ekstensionnya. Hanya saja kendalanya ada pada bahan. “Sebenarnya produk ini sudah cukup memenuhi kebutuhan ibu hamil, kok.”
Belly Bandit, favorit selebriti dunia
Berawal dari hobi jalan-jalan, suka anak kecil dan aneka pernak-pernik, April tahun lalu Blenda Ticoalu (27) membuka Baby Empire, toko yang menjual berbagai kebutuhan anak dan ibu hamil. Tak hanya toko offline, Blenda juga melayani penjualan online di situs www.babyempire.net.
Salah satu produk yang paling laris di tokonya adalah Belly Bandit (BB) produksi Amerika. Di luar negeri, BB sudah dikenal, bahkan dipakai banyak pesohor dunia. Belly Bandit adalah korset yang terbuat dari bahan bambu tapi tak terasa kasar.
“Justru bambu adalah material paling halus di atas bahan organik. Usai hamil biasanya ibu-ibu pakai korset biasa untuk mengembalikan kondisi perut yang kendur akibat hamil. Tetapi, kadang terasa sakit karena ada kawat, dan bahannya membuat gerah.”
Nah, dengan menggunakan BB, pemakainya bisa bebas bernafas. “Mau dipakai berapa jam saja, rasanya seperti enggak pakai korset. Apalagi jika dipakai ibu-ibu yang habis melakukan operasi Caesar dengan kondisi jahitan yang masih yang basah. Dengan memakai ini, jahitan bekas operasi cepat kering. Bahkan langsung pakai pun tidak apa-apa,” cerita Blenda yang sudah mencoba sendiri produk ini.
Tak hanya sekadar mengembalikan kondisi perut, BB juga bagus untuk ibu menyusui. “Biasanya ibu-ibu, kan, masih lemah tapi harus menyusui. Akibatnya bisa menimbulkan efek bungkuk saat menyusui. Dengan produk ini, postur tubuh tetap bagus. Jadi, sangat membantu banget,” papar Blenda yang mematok harga Rp 1,2 juta.
Salah satu pelanggan Blenda adalah Pamela (27) yang telah membuktikan keunggulan BB. “Tadinya saya memilih korset untuk memulihkan kondisi perut usai melahirkan. Lalu saya dikenalkan produk ini dan tertarik. Apalagi sudah banyak artis luar memakai juga. Dipakainya memang nyaman di kulit, adem, dan enggak panas,” kata Pamela.
“Habis melahirkan, perut saya jadi gede banget dan ingin kembali kecil. Supaya hasilnya maksimal, saat pergi dan tidur pun tetap dipakai. Waktu dikenakan pun tidak kelihatan tebal, lho. Selama 3 bulan dipakai, sampai perutnya kembali rata. Tetapi, saya juga berolahraga setelah tiga bulan melahirkan. Sekarang saya tinggal menurunkan berat sebanyak 5 kg lagi,” kata ibu dari Cherish Tio (5 bulan) ini sambil tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar