"Saya tidak tahu sebenarnya bagaimana. Tapi bisa saja yang dirazia belum tentu yang kita ekspor langsung berdasarkan kita punya importir. Bisa saja orang lain membeli di Indonesia, lalu tanpa izin dibawa masuk ke Taiwan. Nah kelihatannya seperti itu. Istilahnya selundupan, tidak legal," ujar Franky Welirang, Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk, induk perusahaan ICBP kepada Kompas.com, Senin (11/10/2010).
Franky mengatakan Taiwan mungkin menerapkan aturan soal standar keamanan makanan yang berbeda dengan negara-negara lain karena belum menjadi anggota WTO (world trade organization). Ia mengatakan Taiwan tidak mengikuti CODEC, aturan standar pangan internasional yang didukung organisasi pangan dunia atau FAO dan WHO.
"Di dalam konteks internasional ada bahan-bahan makanan yang tidak diperkenankan atau tidak boleh melebihi batas tertentu. Nah, kemungkinan ada bahan secara internasional disyaratkan pada batas tertentu termasuk di Indonesia, nah di taiwan bahan tersebut tidak diperkenankan sama sekali," ujar Franky.
Sebelumnya, ICBP dalam siaran persnya juga berkeyakinan bahwa mie instan yang dirazia di Taiwan bukan produk buatannya yang ditujukan untuk pasar Taiwan. Seba, semua produk mie instan yang diekspor resmi ke Taiwan telah dipastikan memenuhi standar yang ditetapkan badan keamanan makanan negara tersebut.
Laman
Senin, 11 Oktober 2010
INDOMIE DI MUSUHI
JAMBI EKSPRES:
Indomie menjadi sorotan media di Taiwan saat dirazia Departemen Kesehatan setempat karena dinilain mengandung bahan yang dilarang, seperti disiarkan PTS (Public Televison Service) Taiwan. Departemen Kesehatan Taiwan merazia Indomie dari rak-rak toko ritel, Jumat (8/10/2010) lalu. Padahal, PT Indofood Consumer Brand Product Sukses Makmur Tbk (ICBP) menyatakan semua produk yang diekspor ke Taiwan sudah memenuhi standar yang ditetapkan negara tersebut. Jadi, apa yang salah?
Razia Indomie di Taiwan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar