JAMBI EKSPRES:
Pemerintah Dituding Tidak Tanggap Atas Kerusakan Jalan
Pemerintah, khususnya Dinas PU Jambi dituding tidak tanggap dan serius atas kerusakan jalan dan jembatan yang terjadi di sejumlah daerah.
Tokoh masyarakat dan anggota DPRD Provinsi Jambi Dapil Kabupaten Kerinci, Nur Kamal di Jambi, Sabtu mengatakan, di Kabupaten Kerinci sejumlah jalan dan jembatan ke sentra produksi rusak parah, dan menyebabkan komoditi pertanian tidak biasa diangkut.
Ia memberi contoh, jembatan Ma Semerah di Desa Semurup yang padat dilewati kendaraan dan juga menuju sentra produksi, kondisinya kini rusak parah.
"Di Kabupaten Kerinci kini juga terjadi kasus terancam membusuknya ratusan ton sayur mayur milik petani karena tidak dipanen, disebabkan minimnya sarana jalan menuju ke lokasi pemasaran," katanya.
Kerusakan jalan dan jembatan juga terjadi di sejumlah kabupaten yang merupakan jalur sosial dan ekonomi, seperti di Sarolangun, Muara Bulian, Muara Tembesi, dan Kuala Tungkal.
Gubernur Jambi jauh-jauh hari sudah memerintahkan Dinas PU supaya tanggap dan segera mengatasi kerusakan jalan, namun tidak ditanggapi serius oleh instansi tersebut.
Hal senada juga diutarakan sejumlah pengemudi yang menuding Dinas PU Jambi kurang tanggap atas kerusakan jalan yang kini terjadi, sehingga mengganggu kelancaran arus barang dean penumpang.
Roni (34), pengemudi truk, mengatakan, rute Jambi-Kerinci, yang biasanya bisa ditempuh paling lama 12 jam, kini bisa mencapai 16 jam.
"Jalan dan jembatan yang banyak rusak, apalagi di tengah guyuran hujan sering membuat kendaraan terjebak atau terperosok, sehingga menghalangi kendaraan lainnya untuk melintas," katanya.
Bardi (25), pengemudi lainnya, mengtakan, kerusakan jalan hampir terjadi di semua daerah di Provinsi Jambi yang sering dilaluinya.
"Kita berharap Dinas PU segera memperbaiki kerusakan jalan dan jembatan yang terjadi hampir di semua kota dan kabupaten dalam wilayah Provinsi Jambi, supaya angkutan barang dan penumpang bisa lancar," kata Bardi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar