Laman

Sabtu, 14 Agustus 2010

PEREKONOMIAN DUNIA SEBABKAN RUPIAH FLUKTUATIP

Perekonomian dunia yang fluktuatif menimbulkan pula nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat berfluktuatif. Jika perekonomian dunia mengkhawatirkan, nilai tukar rupiah pasti melemah. Sebaliknya, jika perekonomian dunia normal-normal saja atau relatif lebih baik, maka nilai tukar rupiah terhadap dollar pun akan membaik.
Jadi, itu karena persoalan data perekonomi dunia, yang membuat rupiah berfluktuasi.
-- Darmin Nasution

Hal itu disampaikan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, seusai menghadiri upacara pemberian penghargaan tanda kehormatan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (13/8/2010) sore.

"Jadi, itu karena persoalan data perekonomi dunia, yang membuat rupiah berfluktuasi. Jika ekonomi dunia mengkhawatirkan, rupiah pasti melemah. Akan tetapi, jika nanti normal-normal saja atau relatif baik dan kita pun juga baik, maka rupiah pun membaik juga," tandasnya.

Menurut Darmin, sekarang ini mata uang dunia sedang rentan. Berbagai data ekonomi dari dunia, seperti di AS, Eropa dan China, sekarang ini memang melemah. "Ini memang aneh. Kalau ekonomi orang lain melemah, rupiahnya pun ikut melemah. Akan tetapi, kalau ekonominya menguat, sama juga akibatnya, menguat juga," tambahnya.

Semua mata uang melemah

Dikatakan Darmin, jika ekonomi dunia sedang melemah semuanya, tentu mencari mata uang yang kuat dan aman, yaitu mata uang dollar AS. Akan tetapi, jika tenang-tenang saja dan ekonominya berkembang atau relatif baik, rupiah akan menguat.

"Itu yang terjadi lagi sekarang, menguat lagi. Jadi, intinya, semuanya jangan terlalu terpengaruh dengan perubahan mata uang rupiah secara harian. Yang perlu dilihat adalah bagaimana rata-ratanya nanti sepanjang tahun," jelas Darmin.

Darmin memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS rata-rata sejak Januari hingga awal Agustus lalu berkisar Rp 9.130 per dollar AS. "Kalau target BI sebesar Rp 9.150 per dollar AS. Akan tetapi kelihatannya, akan lebih kuat lagi, yakni saya kira Rp 9.100 per dollar AS," lanjutnya.

Namun, Darmin mengakui penguatan rupiah sekarang ini bukan yang terbesar dibandingkan negara lainnya. "Mungkin kita yang ketiga atau keberapa. Jika tidak, ya cadangan devisa kita tidak akan sebesar sekarang ini, yaitu mencapai 80 miliar dollar AS lebih," ujar Darmin.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat sore tercatat mencapai kisaran Rp 8.965-Rp 8.975 per dollar AS. Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 27 poin menjadi Rp 8.992-Rp 9.012 per dollar AS dibandingkan penutupan hari sebelumnya Rp 8.965-Rp 8.975.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar