Laman

Sabtu, 14 Agustus 2010

EKONOMI NEGARA EROFA NAIK MESKI MERAYAP

Negara-negara di zona euro mengalami pertumbuhan ekonomi selama semester satu 2010. Meski merayap, kenaikan itu terhitung memuaskan.

Menurut warta AFP, AP, dan Reuters pada Sabtu (14/8/2010), Jerman mencatatkan pertumbuhan 2,2 persen pada akhir Juni. Ini merupakan pertumbuhan kuartal terbesar dalam kurun waktu 20 tahun lebih. Lembaga statistik Jerman, Destatis, mengemukakan hal itu.

Jerman merupakan perekonomian terbesar Eropa dan tingkat pertumbuhan tersebut menjadi indikasi keberhasilan dalam mengatasi masalah keuangan yang timbul akibat kriris utang Yunani awal 2010. "Tingkat pertembuhan per kuartal seperti itu tidak pernah tercatat sejak reunifikasi Jerman," kata Destatis.

Penyebab utamanya adalah ekspor yang kuat, yang didukung oleh melemahnya nilai mata uang euro.

Adapun pertumbuhan ekonomi di kawasan negara-negara yang menggunakan mata uang euro meningkat 1 persen dalam kuartal kedua 2010. Angka itu lebih tinggi dibanding pertumbuhan pada kuartal pertama yang hanya mencapai 0,2 persen.

Yunani

Perekonomian Perancis tumbuh 0,6 persen dalam kuartal kedua. Angka ini naik dari 0,2 persen ketimbang kuartal pertama. Sementara, Spanyol dengan pertumbuhan 0,2 persen mengalami kenaikan tipis dari 0,1 persen dari tiga bulan sebelumnya.

Sedangkan Italia dalam enam bulan pertama tumbuh pada tingkat yang sama di posisi 0,4 persen.

Kondisi sebaliknya terjadi dengan Yunani. Negeri Para Dewa itu menderita penyusutan ekonomi sampai 1,4 persen dalam kuartal kedua. Pemerintah Yunani memang sedang menerapkan serangkaian langkah-langkah penghematan untuk mengurangi defisit anggaran.

Bagaimanapun angka-angka pertumbuhan ini masih merupakan perkiraan awal dengan kemungkinan akan direvisi dalam beberapa bulan mendatang.

Angka-angka pertumbuhan GDP di kalangan Eropa memperlihatkan pemulihan ekonomi mencapai momentum pemilihan pada bulan April dan Juni.

Sementara itu di Amerika Serikat pertumbuhan ekonomi kuartal kedua turun menjadi 0,6 persen dari 0,9 persen untuk periode Januari-Maret, yang menimbulkan pertanyaan atas pemulihan ekonomi terbesar dunia itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar