Laman

Senin, 06 Desember 2010

PayPal Pun Tutup Akun WikiLeaks

JAMBI EKSPRES:

Julian Assange, jurubicara dan pemimpin redaksi WikiLeaks.

Situs penyingkap aib WikiLeaks terus dikeroyok. Korporasi-korporasi besar pun ciut nyali meladeni kelangsungan WikiLeaks yang sedang dimusuhi pemerintah Amerika Serikat.

Setelah Amazon, bakul buku online terbesar sejagat, menghentikan layanan hostingnya untuk WikiLeaks, kini giliran PayPal menutup layanan transaksi keuangannya untuk situs yang ditegakkan Julian Assange, mantan wartawan dari Australia itu.

WikiLeaks menggunakan akun PayPal untuk menerima sedekah dari siapapun yang peduli pada pentingnya kebebasan berbicara sebagaimana amanat Amandemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat.

PayPal berdalih, layanan untuk WikiLeaks dihentikan selamanya karena melanggar Kebijakan Penggunaan.

"Layanan pembayaran kami boleh digunakan untuk kegiatan yang mendorong, mempromosikan, memfasilitasi atau menginstruksikan orang lain untuk terlibat dalam aktivitas ilegal. Kami telah memberitahukan kepada pemegang rekening mengenai tindakan ini," demikian pernyataan resmi PayPal melalui blog resminya, Jumat (3/12/2010).

Kendati demikian, WikiLeaks masih punya banyak jalur untuk menerima sedekah, yang dibutuhkan untuk membayar tagihan-tagihan terkait komputer, ahli pemrograman, dan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar