JAMBI EKSPRES:
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi, Brigjen Pol Drs Bambang Suparsono, membantah ada petugas Brimob melakukan penembakan ke arah warga Desa Senyerang, yang melakukan pemblokiran kapal PT Wira Karya Sakti di Sungai Pengabuan, Tanjung Jabung Barat pada 8 November 2010.
"Tidak ada penembakan, korban terkena akibat tembakan peringatan," kata ketika dikonfirmasi seusai mengikuti rapat penyelesaian konflik lahan antara PT Wira Karya Sakti (WKS) dengan warga Desa Senyerang, di Jambi, Senin.
Ia mengungkapkan, petugas kepolisian tersebut bertugas untuk mengamankan aset.
"Bagaimana jika ada aset yang akan dibakar tetapi didiamkan saja, lalu apa gunanya pengamanan di situ," katanya kepada wartawan..
Ia mengemukakan, pihaknya terus mengungkap kasus ini. Kepolisian kini tengah menelusuri siapa yang memerintahkan untuk menyiapkan bom molotov, batu, pompong (kapal besar, red) untuk menyerang Kapal PT WKS.
"Kita sudah tegaskan, kalau sudah ada yang menyiapkan bom molotov itu pidana," katanya.
Tindakan tersebut, menurutdia, melanggar Undang-Undang nomor 9 tahun 2008. Ia mengimbau, agar masyarakat tidak lagi membuat bom molotov dan mempersenjatai diri dengan senjata tajam.
Salah seorang pendamping petani, Daraktuni, meminta kepada pihak kepolisian agar melakukan tugas pengamanan bukan karena perusahaan, tetapi melakukan tugas kemanan demi negara.
Ketua Persatuan Petani Jambi (PPJ), Aidil Putra, meminta kepada aparat penegak hukum khususnya kepolisian untuk bisa mengungkap kasus penembakan warga yang tewas saat sedang beraksi demo pada Senin lalu, dan segera hentikan segala bentuk kekerasan serta polisi harus melindungi petani dari intimidasi pihak manapun.
Unjuk rasa warga Desa Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, terkait dugaan penyerobotan tanah warga oleh PT Wirakarya Sakti (WKS) berakhir rusuh dan seorang warga dilaporkan tewas tertembak.
Sebelumnya, seorang warga Desa Senyerang, Ahmad Adam (40), tewas diduga terkena tembakan peluru aparat Brimob Polda Jambi yang tengah mengawal kapal milik WKS yang tengah melintas di perairan Sungai Pengabuan di desa itu.
Sorang warga lainnya, Iman (19), juga dilaporkan tercebur ke sungai saat kejadian, namun berhasil diselamatkan. Di perairan itu, warga Senyerang berunjukrasa bersama Persatuan Petani Jambi (PPJ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar