Laman

Jumat, 29 Oktober 2010

MAHASISWA BAKU HANTAM DENGAN POLISI DI SIMPANG BI JAMBI

JAMBI EKSPRES:


Jumat, 29 Oktober 2010 | 11:49 WIB



Tiga kali baku hantam terjadi saat aksi demonstrasi menuntut SBY-Boediono mundur dari jabatannya. Baku hantam antara pendemo dan polisi ini terjadi di Simpang BI Telanaipura, Kota Jambi, dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, Kamis (28/10).


Aksi pukul bermula saat pendemo berjumlah seratusan orang yang menamakan diri Aliansi Gerakan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2010 ini membakar kardus disiram bensin tepat ditengah perempatan jalan. Polisi mencoba memadamkan api namun mahasiswa pendemo menghalangi, tak jelas siapa yang memulai pemukulan dalam hitungan tiga detik keributan terjadi seketika.


Kejadian tidak hanya terjadi sekali, aksi saling pukul kali yang kedua juga diawali karena pembakaran. Dalam kejadian kedua ini seorang mahasiswa ditarik minggir aparat berpakaian preman kemudian diamankan.


Merasa ada temannya yang ditahan, mahasiswa menuntut dilepaskan namun rupanya tidak segera ditanggapi aparat. Akibatnya, aksi pukul yang ketiga pun terjadi. Imbas dari aksi pukul tersebut, saat itu tampak wajah beberapa mahasiswa lebam, seragam polisi pun juga tampak lusuh akibat aksi tersebut.


"Kami sempat kena pukul tadi, tapi aksi tetap dilanjutkan," ujar Ade Putra Wijaya, mahasiswa yang ikut dalam aksi itu.
Rombongan mahasiswa kemudian kembali berjalan sambil orasi, dan berhenti di depan gerbang kantor gubernur sekitar lima menit. Polisi semula menghalangi, namun kemudian diijinkan masuk karena di belakangnya terdapat rombongan pendemo lain.


Setelah sempat melakukan orasi di depan gedung DPRD Provinsi Jambi beberapa waktu, barisan mahasiswa ini berjalan ke kantor gubernur sekitar pukul 10.50.
Gubernur Hasan Basri Agus menemui pendemo dan melakukan dialog. Sebenarnya HBA pukul 11.00 mempunyai agenda di Muaro Jambi, namun memilih menemui para mahasiswa.


"Pak gubernur ada agenda jam 11.00 di Kasang Pudak," ujar Iskandar, Kasubag Humas Pemprov Jambi saat memberi informasi.
Pendemo yang dalam orasinya banyak mengeluhkan masalah pendidikan yang kurang diperhatikan mendapat jawaban HBA mengenai program peningkatan pendidikan untuk sekolah sekolah. "Memang tidak mungkin semuanya namun kita berusaha meningkatkan," ujar HBA.


Gubernur mengharapkan sebagai mahasiswa bisa memberikan masukan dan kritikan secara tertulis untuk pembangunan Provinsi Jambi. Kemarin, tepat para peringatan hari Sumpah Pemuda, setidaknya ada tiga rombongan aksi demo yang mewarnai kawasan komplek perkantoran Telanaipura

Tidak ada komentar:

Posting Komentar