KakanKemenag Kerinci Digrebek Warga
Diduga Mesum dengan Mantan Mahasiswinya
[Harmalis]
Harmalis
SUNGAIPENUH - Masyarakat Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci, terhenyak. Warga digemparkan kabar ditangkapnya oknum Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kerinci, Harmalis, yang kedapatan -- Minggu (23/05) sekitar pukul 05.00 WIB -- berada dalam rumah Rt, seorang janda beranak 2.
Penangkapan tersebut dilakukan di rumah kontrakan Rt di RT I Lingkungan I Kelurahan Sungaipenuh. Penggerebekan dilakukan usai warga menunaikan salat subuh di musala Al-Ikhlas. Warga melihat ada seorang laki-laki di dalam rumah janda yang sehari-hari mengajar di salah satu madrasah di Kabupaten Kerinci.
Malah menurut salah seorang warga yang enggan dituliskan namanya, warga sempat menggedor pintu rumah tersebut. Namun tidak diacuhkan oleh Harmalis dan Rt.
Setelah warga mengancam akan memanggil wartawan, barulah mereka keluar. Dua orang yang sehari-hari bergelut dengan masalah agama itu akhirnya digelandang ke rumah salah seorang warga.
Ditambahkannya, Harmalis akhirnya dilepaskan pagi itu juga. Menurut seorang warga yang minta namanya tidak ditulis, mereka sudah lama mencurigai gerak-gerak Harmalis. Setiap pagi Sabtu dan Minggu Harmalis selalu keluar dari rumah alumni sebuah perguruan tinggi di Sungaipenuh itu.
Kabar tertangkapnya Harmalis juga langsung menyebar kemana-mana. Tidak hanya di Kerinci tapi hingga luar Kerinci. Sumber lain, Heri, ketua pemuda setempat menyebutkan, pihaknya sempat mengamankan Harmalis agar tidak sampai ada amuk massa. "Untuk menghindari amuk massa, beberapa tokoh agama dan alim ulama, menggelandang Harmalis ke rumah ketua pemuda setempat untuk diminta keterangan,"katanya.
Kepada koran ini, Minggu (23/05) Heri membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, sekitar pukul 5.00 WIB pagi, dirinya dibangunkan oleh beberapa tokoh masyarakat, alim ulama dan ketua RT setempat bersama Harmalis.
Menurut dia, saat itu sempat ada pertemuan dengan beberapa warga di rumahnya. "Untuk lebih jauh silakan hubungi orang adat,"jelasnya.
Terpisah, Yudi penjaga musala Al-Ikhlas yang berada di sebelah kontrakan Rt kepada wartawan membenarkan kejadian penggerebekan tersebut. “Kejadian tersebut benar, kira-kira pukul 5.00 WIB usai salat subuh, beberapa beberapa jemaah melihat sosok laki-laki masuk ke rumah Rt dan setelah itu laki-laki tersebut digiring ke rumah ketua pemuda,"singkat Yudi, sambil menuju ke ruangan musala.
Menurut salah satu tokoh masyarakat yang ikut dalam penggerebekan dan enggan disebutkan namanya, saat pulang dari musala Al-Ikhlas dirinya juga melihat sosok laki-laki masuk ke rumah Rt. “Saat keluar dari musala, kami melihat sosok laki-laki masuk ke rumah Rt,” ungkap dia.
Masih menurut sumber, awalnya RT mengelak ada laki-laki di dalam rumahnya, namun setelah kami bujuk secara kekeluargaan barulah laki-laki tersebut keluar dari rumah RT. "Kami takut terjadi hal yang tidak kita inginkan, akhirnya Harmalis kami giring ke rumah ketua pemuda,"ungkapnya.
Sementara itu, Rt juga sudah tidak berada di rumah tersebut. Menurut warga sekitar, Rt sudah melarikan diri ke Pariaman, Sumatera Barat.
Dikonfirmasi koran ini Harmalis membantah dirinya melakukan perbuatan tidak terpuji itu. Menurut dia, yang namanya tertangkap basah itu adalah orang ditangkap dan sedang melakukan hubungan intim. "Ya, paling tidak kita tidak berbusana lah. Ini kan saya pakai kaos dan berbusana lengkap,"ungkapnya kepada koran ini.
Selain itu dirinya juga menyebutkan bahwa kejadian ini adalah fitnah yang sengaja dikonsep dan telah disiapkan oleh lawan-lawannya saat berkompetesi mengejar jabatan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kerinci dan orang-orang yang tidak senang dengan dirinya.
”Itu fitnah. Lagian di sana tidak hanya kami berdua, tapi ada 7 orang di ruangan 4x10 M tersebut. Tidak mungkin berbuat macam-macam. Saya berani ke rumah juga karena orang yang tinggal di rumah itu sudah bangun semua, dan lampu juga dalam keadaan menyala,"ungkap dia.
Ditambakannya, wanita tersebut juga merupakan mantan mahasiswinya. "Itu kan mantan mahasiswa saya, jadi saya dipanggil untuk minum teh di rumahnya yang kebetulan pada saat itu wanita itu sedang menyapu di luar rumahnya. Dan ini juga bukan yang pertama kali saya minum disana,"imbuhnya.
Malahan orang nomor satu di Kementerian Departemen Agama Kerinci itu, bahwa ia sudah menjelaskan situasi ini ke warga sekitar. "Dan berarti itu sudah selesai, ini ada unsur kesengajaan ingin menjatuhkan saya,” ucap Harmalis.
Dirinya juga menduga hal ini ada kaitannya dengan Pilwako Kota Sungaipenuh. "Ada salah satu calon walikota Sungaipenuh sudah meminang saya untuk menjadi pendampingnya, tapi ada lagi yang seribu satu cara menjatuhkan saya,’’ tegasnya sembari tidak mau menyebutkan siapa nama yang dimaksudnya tersebut.
Tidak hanya itu saja, dirinya juga menyebutkan kejadian ini juga bukan hanya kali ini saja. ‘’Ini bukan yang pertama, tapi sudah berulang kali kejadian ini terjadi,’’ ucap Harmalis.
Kuatnya dugaan ada kepentingan orang tertentu dalam persoalan ini menurut Harmalis dikarenakan Senin (24/05) pagi sudah ada selebaran yang berisikan tentang kejadian ini di Kota Sungaipenuh. "Kan jelas ada kepentingan karena di Senin pagi beredar selebaran tentang kejadian ini,"elaknya.
Sementara itu, unsur pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kerinci saat dimintai keterangannya mengaku sangat kecewa atas kejadian ini.
Dikatakan salah satu unsur pimpinan MUI Kerinci Jasrial Dzakir, bahwa MUI sangat kecewa dengan kejadian ini. Malahan kata dia, dengan telah terjadinya kejadian ini, maka pihaknya akan melaporkan kejadian tersebut ke Kementerian Agama Provinsi Jambi Provinsi Jambi dan kementerian agama RI. "Masyarakat Kerinci dihimbau untuk tidak melakukan hal serupa,"serunya.
Kepala Kantor Kementrian Agama Provinsi Jambi, H Kadir Husein mengaku untuk saat ini belum bisa mengambil tindakan terhadap Kepala Kantor Kementerian Agama Kerinci tersebut. Pihaknya masih perlu menelusuri kebenaran informasi yang disajikan media tersebut.
"Kalau memang isu ini terus berlanjutnya, kita akan membentuk tim dan menurunkannya ke Kerinci untuk mencek silang kebenaran pemberitaan tersebut. Jika nanti sudah dipastikan, barulah kita jatuhkan sanksi. Karena kita tidak ingin menzalimi orang lain,"ujarnya.
(ika)
Komentar Pembaca
avatar hamba Allah
0
harmalis memang pintar besilat lidah, sudah jelas tertangkap basah masih juga membela diri,....memang kurang ajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar